BAGAIMANA memperbaiki kondisi psikologis anak yang sering dikatakan bodoh oleh orang tuanya sendiri? Pendiri Rumah Pintar Aisha Dyah Lestyarini mengatakan bahwa anak itu akan menjadi sesuatu yang sering mereka dengar.
Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati saat memilih kata yang akan diucapkan kepada anak-anak.
Seorang anak yang dijuluki tolol, bodoh, pemalu, pemalas dan sejenisnya akan terekam dalam otak bawah sadar anak lalu otak bawah sadar itu yang menjadikan anak berkarakter sesuai apa yang sering mereka dengar.
Maka, kita harus memperbanyak kata-kata yang baik agar anak-anak kita kelak menjadi anak yang baik.
Kata itu adalah doa yang akan dikabulkan Allah.
Ini yang menjadi motivasi besar bagi kita sebagai orang tua untuk senantiasa berkata yang baik kepada anak, karena kata itu doa terutama bagi para Ibu harus lebih berhati-hati saat berkata kepada anaknya.
Biasanya yang menyebabkan anak menjadi bodoh itu dari kata-kata orang tuanya yang diyakini oleh anak seperti misalnya:
“Kamu itu anak bodoh”, “Lihat tuh, teman-temanmu pada pinter-pinter, nggak kayak kamu”. “Mengerjakan soal seperti ini saja nggak bisa, dasar tolol”.
Baca Juga: Anak Membangkang karena Lelah Diatur Sejak Kecil
Cara Memperbaiki Psikologis Anak yang Sering Dikatakan Bodoh
Lalu bagaimana cara memperbaikinya?
Beristighfar
Beristighfar, banyak memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang selama ini kita lakukan lalu banyak berdoa agar Allah tidak mengabulkan kata-kata negatif yang sering kita katakan.
Stop Memberikan Julukan Bodoh
Stop mengatakan dan memberi julukan bodoh kepada anak kita. Jika tahap ini kita tidak mampu maka solusi berikutnya tidak akan berjalan efektif.
Perbanyak Kata Positif
Memperbanyak kata positif yang berlawanan dengan kata négatif yang sering dikatakan misalnya “Wah kreatif sekali Andi”, “Hebat ya Andi, gambarnya bagus, Andi memang rajin dan tekun”.
“Alhamdulillah, Allah memberi kecerdasan kepada Andi, insya Allah nanti bermanfaat bagi agama dan orang lain ya Nak”. Terus repetisi kata-kata positif ini.
Kabar baiknya, anak yang berusia di bawah 7 tahun atau di bawah 10 tahun lebih mudah mengubah keyakinan dalam alam bawah sadarnya.
Insya Allah jika kita konsisten maka anak akan meyakini kata-kata positif yang sering kita ucapkan kepada anak.
Jika sudah tertanam cukup kuat dalam alam bawah sadarnya maka lakukan cleaning. Sebelum tidur bangun keintiman dengan anak.
Pijit kakinya, usap punggungnya dan lakukan sugesti misalnya, “Alhamdulillah Andi anak yang kreatif, Andi anak yang tekun dan rajin, Andi anak yang pintar, suka membantu Bundanya, Andi anak yang baik dst”.
Terus sugesti anak dengan kata-kata positif itu.
Kabar baiknya, waktu yang tepat menanamkan sugesti postif agar tersimpan kuat dalam alam bawah sadar anak itu ada pada 5 menit menjelang tidur.
Pada kondisi ini, otak pada kondisi theta (antara sadar dan tidar sadar) sebelum benar-benar tidak sadar (tidur).
Pada gelombang theta ini paling efektif mensugesti anak sehingga apa yang dikatakan langsung masuk dalam otak bawah sadar anak.[ind]