AYAH Bunda, jika memuji anak, jangan lupa sertakan pula konsekuensi positif ya. Maksudnya, saat memuji, katakan juga konsekuensi positif terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan, misalnya saat anak masuk rumah dan mengucapkan salam, maka pujilah dengan mengatakan,
“Alhamdulillah Kakak sudah dicatat malaikat karena telah melakukan kebaikan yaitu mengucapkan salam”.
Dari contoh di atas dapat diketahui tindakan anak berupa mengucapkan salam akan membawa konsekuensi positif yaitu salam yang diucapkan anak dicatat oleh malaikat sebagai amal kebaikan.
Saat anak berdoa sebelum tidur, maka pujilah dengan mengatakan:
“Alhamdulillah tadi Kakak berdoa sebelum tidur sehingga ss (setan) terpelanting jauh dari kamar dan tidak mengganggu tidur kita”.
Coba Bun, kita perhatikan contoh di atas. Perbuatan anak yaitu berdoa sebelum tidur membawa konsekuensi positif yakni anak tidak diganggu oleh setan.
Baca juga: Bukan Negeri tanpa Ayah (3)
Bun, Jika Memuji Anak, Sertakan Konsekuensi Positif Ya
Contoh yang lain ya Bun, saat makan dengan sayur maka Bunda bisa mengatakan, “Kakak hebat makan dengan sayur yang akan membuat badan Kakak lebih sehat dan kuat”.
Jadi perbuatan anak makan sayur akan membawa konsekuensi positif yakni badan yang sehat dan kuat.
Misalnya lagi nih ya Bun, saat anak menghabiskan makanan, Bunda bisa memberi pujian seperti ini:
“Hebat Kakak, Bunda bangga karena Kakak menghabiskan makanannya, insha Allah badan Kakak menjadi tambah sehat dan kuat”.
Nah, dari kalimat di atas sudah tahukan Bun, bahwa setiap pujian yang diberikan kepada anak, pahamkan juga konsekuensi positif yang didapat anak atas perilaku baik yang mereka lakukan.
Jadi anak tidak hanya sekadar melakukan perbuatan baik tetapi anak juga memahami keutungan atau hikmah dari setiap perbuatan baik yang mereka lakukan.
Memuji anak dengan menerangkan konsekuensi positif berarti mengajarkan anak sebab akibat. Jika anak melakukan satu tindakan positif maka anak akan mendapatkan keuntungan dari tindakan yang dia lakukan. Anak akan mengetahui keuntungan saat mereka melakukan satu kebaikan.
Misalnya saat mereka makan dan mendahului dengan membaca basmallah maka anak akan mengetahui bahwa setan tidak akan ikut makan sehingga menjadi lemah. Hal tersebut akan menjadikan anak termotivasi dan selalu ingat untuk senantiasa berdoa sebelum mereka makan.
Sering memuji dengan menerangkan konsekuensi terhadap setiap tindakan positif yang anak lakukan, maka anak akan paham terhadap dampak sebuah perilaku positif tersebut.
Hal itu akan membuat mereka lebih bersemangat lagi melakukan tindakan positif dan pada akhirnya mereka akan memiliki habit yang tidak sekadar habit tetapi habit yang mereka sadar ada keuntungan yang mereka dapatkan saat mereka melakukan habit tersebut.[ind]
Kontributor: Randy Insyaha, Rumah Pintar Aisha