ChanelMuslim.com – Terhubung dengan lingkungan dan kesadaran akan peran Allah dalam menciptakannya seharusnya memperkuat iman kita. Ini juga salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres dan kecemasan termasuk untuk anak-anak juga.
Baca juga: Langkah Pertama agar Terhubung dengan Allah
Di tengah hiruk-pikuk jadwal yang sibuk dan alat-alat canggih, seberapa sering anak-anak kita mendapatkan kesempatan untuk mengalami bermain di alam? Kapan terakhir kali anak-anak kita menuntut perjalanan ke pertanian atau hutan?
Padahal Allah memberitahu kita berkali-kali dalam Al Qur’an untuk merenungkan tanda-tanda-Nya. Sebagai contoh:
“Sesungguhnya pada silih bergantinya malam dan siang dan pada segala yang diciptakan Allah, di langit dan di bumi, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang bertakwa” (Al-Qur’an-Al-Yunus 10:6)) .
Hubungan dengan lingkungan dan kesadaran akan peran Allah dalam menciptakannya seharusnya memperkuat iman kita.
Jadi bagaimana kita bisa membuat ciptaan Allah lebih menarik untuk anak-anak kita? Berikut adalah sepuluh saran yang bisa dilakukan:
Melakukan kunjungan ke peternakan
Sebagian besar dari kita terputus dari tempat makanan kita ditanam. Makanan kita sering menempuh perjalanan ribuan mil untuk mencapai kita. Kebanyakan anak hanya bisa membayangkan bagaimana lemon tumbuh di pohon atau ayam duduk di telurnya. Tidak mengherankan bagi seorang anak untuk berasumsi bahwa makanan berasal dari toko kelontong.
Kecuali anak-anak melihat tanaman tumbuh dan sapi merumput, mereka tidak dapat memahami keajaiban dan berkah makanan. Allah menyebutkan pertumbuhan dan kematian tumbuh-tumbuhan dalam Al Qur’an sebagai tanda ketuhanan-Nya dan sarana untuk memperkuat iman kita.
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mengalirkannya melalui mata air di bumi? Kemudian Dia menumbuhkan dengan air itu tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, kamu akan melihatnya menguning, kemudian Dia menjadikannya kering dan hancur, sesungguhnya dalam hal ini adalah pesan peringatan bagi orang-orang yang berakal” (Az-Zumar 39.21).
Bagaimana anak-anak bisa menghargai tanda keberadaan Allah ini jika mereka tidak pernah melihat tumbuh-tumbuhan tumbuh dan menghasilkan makanan?
Berkendara ke tempat pembuangan akhir
Sebagian besar dari kita akan membuang barang ke tempat sampah tanpa memikirkan kemana perginya atau apa yang akan terjadi padanya. Kunjungi tempat pembuangan sampah dan tunjukkan kepada anak-anak kita ke mana sampah mereka pergi.
Bicara tentang jumlah tempat pembuangan sampah di kota, dan tempat-tempat lain di mana sampah kita dibuang. Anak-anak kita mungkin akan terkejut dengan banyaknya sampah yang kita hasilkan. Ingatkan mereka bahwa Allah menyuruh kita…
“Makan dan minumlah, tetapi janganlah menyia-nyiakannya secara berlebihan, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang menyia-nyiakan” (Al-Araf7:31).
Menanam tanaman
Menanam taman bunga, tanam sayuran kita sendiri atau berpartisipasi dalam penanaman pohon. Tidak ada yang membangun koneksi ke bumi lebih baik daripada menggali dan menjadi kotor.
Anak-anak merasakan pencapaian, dan takjub ketika mereka melihat upaya mereka menghasilkan sesuatu yang berharga.
Ingatkan anak-anak kita bahwa terlepas dari upaya kita, Allah adalah satu-satunya yang memberi hidup dan mati pada apa yang kita tanam, seperti yang Dia sebutkan dalam Al Qur’an:
“Atau, Siapakah yang menciptakan langit dan bumi, dan Siapa yang menurunkan hujan dari langit untukmu? Ya, dengan air itu Kami tumbuhkan kebun-kebun yang ditanami dengan baik, penuh dengan keindahan dan kesenangan: kamu tidak memiliki kuasa untuk menyebabkan pertumbuhan pohon-pohon di dalamnya.(Apakah ada tuhan lain) selain Allah?” (An-Naml 27:60).
Pengomposan
Pengomposan adalah cara paling pasti untuk menyaksikan siklus kehidupan yang telah Allah ciptakan. Anak-anak dapat dengan mudah melihat dan merasakan bahwa kotoran mereka masuk ke dalam tanah untuk menghasilkan lebih banyak makanan. Pengomposan memberi anak-anak cara praktis untuk mengalihkan sampah mereka, dan melindungi lingkungan.
Berjalan di alam terbuka
Berjalan-jalanlah dengan anak-anak kita di lingkungan alami, dan amati dengan cermat. Perhatikan ulat saat bergerak atau hitung bagian daun maple. Bicara dan renungkan keajaiban dan keindahan ciptaan Allah.
Melihat bintang
Dalam cahaya terang kota, langit malam yang sebenarnya jarang muncul. Bepergianlah ke luar kota bersama anak-anak kita dan saksikan bintang-bintang bersinar di malam hari. Sebagian besar anak-anak tertarik dengan kerlap-kerlip bintang dan terpesona oleh jaraknya. Bicara tentang bintang terbuat dari apa, seberapa jauh bintang-bintang dan seberapa luas ciptaan Allah.
Menikmati Cuaca
Keluarlah bersama anak-anak untuk merasakan hujan, salju, atau angin, atau saksikan badai petir dari jendela rumah. Ucapkan do’a untuk kesempatan ini, dan bicarakan tentang kemuliaan dan kekuasaan Allah yang menghasilkan fenomena menakjubkan ini. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an bahwa:
“Dialah yang menunjukkan kepadamu kilat, baik dalam ketakutan maupun harapan: Dialah yang meninggikan awan-awan, lebat dengan (memupuk) hujan!” (Ar-Ra’d 13:12).
Melihat Air
Amati sungai atau air terjun, kano, atau celupkan kaki di danau bersama anak-anak kita. Irama, kesejukan, dan keindahan air yang bergerak menciptakan suasana hati yang sempurna untuk merenungkan ciptaan Allah.
Bicaralah dengan anak-anak tentang bagaimana Allah mengalirkan air dari darat ke langit dan kembali untuk keuntungan kita.
Mengamati Dedaunan Musim Gugur
Saat dedaunan berubah warna di musim gugur, pergilah berkendara bersama anak-anak dan lihat kanopi pohon yang menakjubkan.
Tantang anak-anak untuk melukis pemandangan dan diskusikan bagaimana tidak ada manusia yang dapat menciptakan sesuatu yang seindah pemandangan yang Allah ciptakan di alam.
Perkemahan di Luar Ruangan
Tinggal di luar ruangan di tengah serangga, burung, dan hewan akan memberi anak-anak rasa alam yang sesungguhnya. Memasak, mencuci, dan tidur di luar ruangan akan memungkinkan anak-anak beberapa hari merenung dengan tenang tentang Allah dan ciptaan-Nya tanpa gangguan teknologi dan jadwal padat kehidupan sehari-hari.
Ingatkan mereka akan ayat:
“Maka renungkanlah (Hai manusia!) peringatan Rahmat Allah! — bagaimana Dia menghidupkan bumi setelah kematiannya. Sesungguhnya hal yang sama akan menghidupkan orang-orang yang mati karena Dia berkuasa atas segala sesuatu” (Ar-Rum 30:50).
Gunakan kreativitas dan rasa ingin tahu anak-anak untuk menunjukkan kepada mereka tanda-tanda Allah di lingkungan mereka. Ketika anak-anak mengembangkan hubungan dengan bumi, setiap aspek alam akan mengingatkan mereka akan Allah dan memperkuat keyakinan mereka kepada-Nya.[ah/aboutislam]