• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 24 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Orangtua yang Depresi Bisa Mengganggu Kesehatan Jiwa Anak

Februari 5, 2023
in Parenting
Penyebab depresi pasca persalinan

Foto: Pixabay/Darkmoon_Art

77
SHARES
589
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SEBAGAI orangtua, kita juga perlu menghindari depresi karena bisa mengganggu kesehatan jiwa anak. Depresi adalah suatu kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan hilang minat yang menetap.

Depresi bisa memengaruhi perasaan, cara berpikir dan berperilaku, serta bisa menimbulkan masalah emosi dan fisik. Depresi bisa mengganggu kehidupan penderitanya hingga penderita mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

Depresi adalah kondisi medis yang bisa menyerang siapa saja. Jika tidak segera ditangani dengan benar dampak depresi bisa berimbas pada orang di sekeliling penderita.

Jika yang menderita depresi adalah orangtua maka yang akan terkena dampaknya yang paling dekat adalah anak-anak.

Baca Juga: Mengenal Tahap Depresi saat Berduka

Orangtua yang Depresi Bisa Menganggu Kesehatan Jiwa Anak

Jika orangtua mengalami depresi maka anak-anak juga bisa mengalami masalah pada kesehatan jiwanya. Bagaimana depresi orangtua bisa memengaruhi kejiwaan anak, berikut penjelasannya;

1. Gangguan perilaku dan emosi

Anak yang dibesarkan oleh orangtua depresi cenderung menunjukkan gangguan perilaku bahkan sejak masih bayi. Bayi yang orangtuanya depresi akan mengalami susah makan dan minum ASI, sulit untuk tidur nyenyak dan lebih sulit ditenangkan ketika menangis.

Pada anak usia di bawah lima tahun (balita) gangguan perilaku yang nampak antara lain emosi meledak-ledak, gangguan mood, dan gangguan defisit atensi dan hiperaktivitas (ADHD).

Sementara itu, anak usia sekolah sampai remaja yang orangtuanya depresi berisiko mengalami gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan mood, dan kecanduan (rokok, alkohol, atau obat-obatan).

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional Pediatrics pada 2011 menunjukkan bahwa sosok ayah menderita depresi kemungkinan anaknya mengalami gangguan perilaku dan emosi naik dua kali lipat.

Sementara, jika ibunya yang menderita depresi, risiko anak mengalami gangguan perilaku dan emosi mencapai tiga kali lipat. Jika kedua orangtuanya depresi, kemungkinan tersebut meroket hingga empat kali lipat.

2. Prestasi di sekolah menurun

Pada 2016, studi yang dipublikasikan oleh Journal of the American Medical Association Psychiatry membuktikan bahwa depresi orangtua berakibat buruk pada prestasi anak di sekolah.

Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal. Yang pertama, depresi yang dialami ayah dan atau ibu mengakibatkan perubahan genetik pada saraf dan otak anak yang lahir.

Anak lahir dan tumbuh dengan gangguan sistem saraf pusat (neuro developmental problem) yang mengakibatkan saat balita, kemampuan berbahasa anak sangat terbatas. Ketika mencapai usia sekolah pun ia kesulitan mengikuti pelajaran.

Sebab yang kedua adalah depresi orangtua membuat ayah dan atau ibu kesulitan mendampingi anak dalam belajar. Anak juga mungkin disibukkan dengan berbagai pekerjaan rumah tangga atau mengurus adiknya karena orangtuanya terlalu lemah untuk melaksanakan tugas-tugas hariannya.

Akibatnya, anak jadi sulit berkonsentrasi dan tidak punya waktu belajar.

3. Memandang rendah dirinya sendiri

Jika orangtuanya depresi, anak akan kesulitan membangun citra diri yang positif. Ia cenderung memandang rendah dirinya sendiri. Ini karena orangtua yang depresi lebih sering bersikap negatif dan mengkritik anak sebagai pelampiasan rasa depresinya.

Tak jarang pula anak menyalahkan dirinya sendiri atas depresi orangtua. Anak menganggap bahwa kehadirannya memicu depresi pada orangtuanya. Dalam beberapa kasus, orangtua secara tidak sadar menyalahkan anak sebagai penyebab depresi yang dialaminya.

Dalam jangka panjang, pola pikir anak tersebut bisa memengaruhi hubungan pribadi serta kariernya. Kesulitan mempertahankan hubungan dengan teman dekat dan kekasih kerap dikeluhkan oleh anak yang orangtuanya depresi.

Selain itu, anak juga bisa kehilangan semangat dan ambisi untuk mengejar karier. Anak merasa bahwa dirinya memang tidak pantas mendapatkan apa yang ia inginkan dalam hidup.

4. Risiko anak mengalami depresi meningkat

Depresi adalah kondisi medis yang bisa diturunkan pada anak secara genetik. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang tidak sehat juga lebih berisiko mengalami depresi di kemudian hari.

Secara tidak sadar, anak menyimpan pola perilaku orangtuanya di dalam pikiran. Ketika bertemu pemicu sederhana seperti konflik dalam hidup bisa mengakibatkan anak menjadi depresi.

Empat hal di atas bisa dicegah dengan cara menangani depresi orangtua sejak dini. Jika orangtua mulai merasakan gejala depresi sebaiknya segera mencari pertolongan dengan melakukan konsultasi pada psikiater.

Jangan menyepelekan gejala-gejala depresi. Orang-orang di sekeliling anak juga sebaiknya langsung mencari bantuan ketika gejala depresi sekecil apapun muncul.

Anak bisa berkonsultasi pada guru konseling di sekolah, psikolog anak, atau psikiater. (MAY/Cms]

Sumber: www.hellosehat.com

Tags: kesehatan jiwa anakorang tua depresi
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

10 Keterampilan Dasar untuk Anak

Next Post

Hukum Puasa Bagi Lansia

Next Post
Memahami Perintah Puasa bagi Orang Beriman agar Puasa Tidak Terasa Berat

Hukum Puasa Bagi Lansia

Manfaat alumunium foil

10 Manfaat Alumunium Foil yang Belum Diketahui

Tips bumbu dapur agar tahan lama

Tips Menyimpan Bumbu Dapur agar Tahan Lama

  • 10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

    10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

    82 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Sosok Ira Puspadewi yang Fenomenal

    75 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Halal Kulture District Jakarta Hadir untuk Para Muslim Muda Menumbuhkan Semangat Baru

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3220 shares
    Share 1288 Tweet 805
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5147 shares
    Share 2059 Tweet 1287
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Hukum Memelihara Ayam tapi Mengganggu Tetangga

    1372 shares
    Share 549 Tweet 343
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga