Thursday, February 25, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Opini

Dua Puluh Dua Tahun Perjalanan Politik Gagasan (3)

April 25, 2020
in Opini
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

Oleh: Sapto Waluyo, Center for Indonesian Reform.

Refleksi Dua Dekade

ChanelMuslim.com- Perjalanan 22 tahun bukan waktu yang pendek, tetapi bukan masa yang cukup pula untuk menguji konsistensi partai politik. Partai yang berusia lebih tua dari PKS saat ini antara lain PDIP, Golkar, dan PPP. Partai lain, termasuk PAN, PKB, Gerindra, Demokrat, atau Nasdem seangkatan atau lebih muda dari PKS. Amat menarik untuk membandingkan kinerja partai dari dimensi: stabilitas kelembagaan, dinamika kepemimpinan, dan dukungan serta relasi publik/konstituen.
Ioana Emy Matesan, Associate Profesor dari Departemen Ilmu Pemerintahan, Universitas Wesleyan, Amerika Serikat, pernah melakukan riset tentang PKS sebagai partai politik dan gerakan dakwah. Riset Matesan sebelumnya terkait proses normalisasi gerakan Islam di Mesir dan Indonesia sesuai dengan pergeseran politik nasional dan global. Saat berbicara tentang diferensiasi PKS dengan partai lain, Matesan memaparkan:
“Saya pikir PKS sama saja dengan partai lain dalam lingkungan politik Indonesia: ia punya nilai sendiri, tetapi juga bersikap strategik dalam meraih target politik. Basis kader dan konstituen PKS berkomitmen kuat pada nilai dan visi keagamaannya, namun seperti partai lain, kepemimpinan politiknya bersikap pragmatik (principled pragmatism).” Sebuah istilah menarik ditawarkan Matesan, pragmatisme berdasar prinsip moral, untuk menggambarkan dinamika gerakan Islam yang terjun ke dunia politik. Ini bisa menjadi titik balik yang penting agar partai Islam mampu memperluas basis dukungan.
Lebih jauh Matesan menjelaskan: “Secara aktual saya melihat ada dua model yang perlu dicermati: niche parties (partai khas/terbatas) dan partai biasa (mainstream parties) seperti Kristen Demokrat di Eropa. Saya bisa katakan bahwa PKS sejauh ini cukup sukses sebagai partai khas, mengajak sebagian besar konstituen sepanjang pemilihan umum kepada pemilih yang lebih relijius konservatif, yang juga membentuk basis kadernya. Partai khas memelihara dukungan dengan cara tetap konsisten kepada isu spesifik yang diwakilinya, terutama jika isu tersebut nyata dan penting bagi segmen masyarakat tertentu, dan jika partai lain tidak menyuarakan isu tersebut.”
Repotnya di Indonesia, partai nasionalis/sekuler juga mengadopsi retorika keagamaan pada waktu tertentu (terutama pada tingkat lokal), yang memberi tekanan pada partai khas berbasis agama. Maka alternatif lain bagi partai Islam adalah mencoba mentransformasi diri menuju partai pada umumnya dengan mengajak pemilih umum. Untuk itu, PKS harus melakukan ajakan/pendekatan kepada pemilih kebanyakan, dan sekaligus membedakan dirinya dari partai lain pada umumnya yang juga mendekati pemilih umum. Matesan tak pasti, apakah itu bisa dilakukan, dan tetap menjaga gerakan kultural yang sejalan sebagai dukungan utama/tulang punggung partai.
Momentum refleksi Milad ke-22 PKS di tengah pandemi Covid-19 membuka wacana untuk mendiskusikan ulang spektrum gerakan sosial dan gerakan politik di Indonesia. Selama ini ada kesan, gerakan dakwah/sosial terpisah dari gerakan politik dan berada pada posisi yang berseberangan. Akibatnya, konsolidasi umat Islam mengalami tantangan internal dan kolaborasi dengan kekuatan sosial-politik (nasionalis) juga terkendala. Wacana kesinambungan dakwah juga relevan karena saat ini berkembang gagasan “Masyumi Reborn” dari sebagian tokoh yang kecewa dengan realitas politik Islam. PKS harus siap membangun dialog dengan semua kelompok.
Patut direnungkan nasihat dari salah seorang tokoh Pendiri PK (1998) yang baru saja wafat (5/4/2020) dalam usia 58 tahun, Dr. K.H. Ahzami Samiun Jazuli. Kiai Ahzami adalah Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah, Bekasi yang terlibat aktif dalam gerakan politik, pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Syariah Pusat PKS (tatkala Ketua DSP dijabat Habib Salim Segaf al-Jufri). Salah satu pesan penting kiai-doktor ahli tafsir al-Qur’an itu, “Kita berjamaah (berjuang dalam suatu organisasi) ini harus memiliki nafas panjang, yaa ibadallah. Karena umur jamaah atau umur dakwah (perjuangan) lebih panjang daripada umur kita. Kita berjuang tidak dibatasi umur kita, dan perjuangan harus madal hayat (sepanjang masa). Oleh karena itu, agar nafas kita panjang dalam berjamaah, mari kita berlomba-lomba semuanya untuk memproduksi husnul khatimah. Maka, kita harus berlomba-lomba untuk memperbaiki kematian (akhir hidup) kita melalui jamaah yang telah mendidik kita menjadi orang-orang yang punya militansi dalam perjuangan, Hal itu tidak akan terjadi kalau kita tidak benar-benar bertaqwa kepada Allah. Begitu banyak isitlah taqwa dalam al-Qur’an, tetapi ketika berbicara tentang taqwa dalam kaitannya dengan husnul khatimah, maka ditegaskan: Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa (haqqa tuqatihi) dan janganlah kalian mati, kecuali dalam keadaan Islam (berserah diri kepada Allah)…”
Perjalanan dakwah sangat panjang, sementara perjuangan politik hanya salah satu aspek dari dakwah yang berdimensi luas. Jangan sampai kita terjebak pada target politik jangka pendek, apalagi sekadar pertarungan memperebutkan suara rakyat dalam pemilu dan mengejar kursi kekuasaan. Padahal, banyak orang ketika sudah menang pemilu dan menduduki kursi kuasa juga kebingungan: bagaimana menjalankan dan mengarahkan kekuasaan itu? Akhirnya, mereka hanya terjebak ilusi dan fatamorgana kuasa: mempertahankan kekuasaan untuk semakin berkuasa seolah-olah akan hidup selamanya atau kekuasaan dapat diwariskan kepada anak-cucunya. Politik dakwah perlu diterjemahkan menjadi politik gagasan, bukan sekadar pencitraan berongkos mahal dan menutupi kebohongan berkelanjutan dengan berbagai cara. Sehingga negara yang kita bangun dan cita-citakan benar-benar menjadi ‘Negara Utama’, bukan ‘Negara orang-orang Bodoh’ atau ‘Negara Sesat’ (al-Farabi, 950). Politik gagasan bukan berisi caci-maki atau keluh-kesah, tapi menawarkan alternatif pandangan dan jalan keluar.
Pandangan khas dari Kiai Ahzami yang menjadi guru bagi para politisi PKS bisa dipahami. Ayahnya adalah seorang kiai NU yang sangat dihormati dan diakui keilmuannya, K.H Samiun Jazuli, aktif dalam Bahtsul Masail NU bersama Mbah Sahal (KH. MA. Sahal Mahfudh) dari Kajen, KH Sholeh Al-Hafidh, KH Duri Nawawi, KH Ahmad Fayumi Munji, KH Muzammil Thohir, KH Ma’mun Muzayyin, KH Abdullah Rifa’i, KH Abdul Hadi Kurdi, KH Zuhdi Abdul Manan dan sejumlah kyai lainnya. Forum Bahtsul Masail sangat dihormati, terutama kehadiran dua kiai besar di wilayah Pati, yakni KH. Abdullah Zain Salam (Mbah Dullah Salam) serta KH. A. Suyuthi Abdul Qadir dari Guyangan. Mbah Sami’un (ayah Ahzami) mengirimkan anaknya untuk belajar di Guyangan, dari madrasah ibtidaiyah hingga menyelesaikan madrasah ‘aliyah. Selepas dari Pesantren Guyangan, Ahzami melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah. Pendidikan S1 hingga S3 diselesaikan di Universitas Muhammad ibnu Saud di Riyadh, Arab Saudi jurusan Ulumul Quran. Tesis S2-nya berjudul “Al Hijrah fil Quran” dan Disertasi S3 bertajuk “Al Hayah fil Quran”. Selain mengajar di beberapa perguruan tinggi, Doktor Ahzami juga menjadi pengasuh siaran Tafsir Kehidupan di stasiun televisi nasional (TVRi dan TV One).
PKS telah kehilangan sejumlah tokoh senior, namun generasi baru lahir untuk melanjutkan estafeta perjuangan. Sebagaimana langkah pertama sudah digerakkan, maka perjalanan seribul mil tidak akan berhenti hanya karena ada jurang terjal atau bukit emas di tengah jalan. [Mh]

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Dua Puluh Dua Tahun Perjalanan Politik Gagasan (2)

Next Post

Ayam Goreng Lengkuas, Sajian Mudah Saat Sahur

Related Posts

Jebakan Partai Berkuasa

Jebakan Partai Berkuasa

February 25, 2021
Mendorong Peran Ibu dalam Pencegahan Tindak Pidana

Mendorong Peran Ibu dalam Pencegahan Tindak Pidana

February 15, 2021
Apa Kabar Pers Islam

Apa Kabar Pers Islam

February 10, 2021
Kebijakan Publik di Tengah Bencana (2)

Kebijakan Publik di Tengah Bencana (2)

January 31, 2021
Kebijakan Publik di Tengah Bencana

Kebijakan Publik di Tengah Bencana

January 31, 2021
Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

January 26, 2021
Pelajaran dari Belanda: Rasisme dan Etika Pejabat Publik

Pelajaran dari Belanda: Rasisme dan Etika Pejabat Publik

January 19, 2021
Arti Efikasi Vaksin 65,3 Persen

Arti Efikasi Vaksin 65,3 Persen

January 19, 2021
Alquran, Obat dan Vaksin Paling Dahsyat untuk Segala Penyakit

Alquran, Obat dan Vaksin Paling Dahsyat untuk Segala Penyakit

January 21, 2021

Perombakan Kabinet dan Kepercayaan Publik

December 25, 2020
Next Post

Ayam Goreng Lengkuas, Sajian Mudah Saat Sahur

Salimah Kudus Serahkan Bantuan APD ke Tenaga Medis

Terbaru

Lulusan Jakarta Islamic School Diterima di Berbagai Universitas Terbaik Dalam dan Luar Negeri

Lulusan Jakarta Islamic School Diterima di Berbagai Universitas Terbaik Dalam dan Luar Negeri

February 25, 2021
Korban Selamat Holocaust Desak Inggris untuk Bertindak Terkait Genosida Muslim Uighur

Korban Selamat Holocaust Desak Inggris untuk Bertindak Terkait Genosida Muslim Uighur

February 25, 2021
Qatar Menyumbangkan 60 Juta Dolar untuk Pipa Gas Listrik Gaza

Qatar Menyumbangkan 60 Juta Dolar untuk Pipa Gas Listrik Gaza

February 25, 2021
Cita Rasa dari Kota Turki yang Unik akan Diperkenalkan kepada Dunia

Cita Rasa dari Kota Turki yang Unik akan Diperkenalkan kepada Dunia

February 25, 2021
Perempuan di Turki Barat Manfaatkan Sekolah yang Tidak Terpakai untuk Membudidayakan Jamur

Perempuan di Turki Barat Manfaatkan Sekolah yang Tidak Terpakai untuk Membudidayakan Jamur

February 25, 2021
Perkembangan Zaman Jangan Merusak Sendi Kehidupan Beragama

Perkembangan Zaman Jangan Merusak Sendi Kehidupan Beragama

February 25, 2021
IKA STIBA Makassar Sukses Gelar Musyawarah Kerja I, Lahirkan 19 Program Kerja

IKA STIBA Makassar Sukses Gelar Musyawarah Kerja I, Lahirkan 19 Program Kerja

February 25, 2021
Daftar Beasiswa KIP Kuliah Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Bantuan Biaya Hidup

Daftar Beasiswa KIP Kuliah Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Bantuan Biaya Hidup

February 25, 2021
Mengenal Program Pesantren Hijau, Pesantren Diharapkan Jadi Agen Perubahan Iklim Energi Terbarukan

Mengenal Program Pesantren Hijau, Pesantren Diharapkan Jadi Agen Perubahan Iklim Energi Terbarukan

February 25, 2021
Beasiswa Kuliah S2 dan S3 di Thailand Dibiayai Keberangkatan Sampai Kuliahnya

Beasiswa Kuliah S2 dan S3 di Thailand Dibiayai Keberangkatan Sampai Kuliahnya

February 25, 2021

Terpopuler

  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati-hati jika Anak sudah Keranjingan Ome TV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Obat Kesombongan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga