ChanelMuslim.com – Mungkinkah ini teguran bagi setiap muslim di dunia? Sabtu, 10 April 2020.
Siang itu sekitar pukul 14.00 WIB ada getaran mesra dari bumi. Awalnya ringan, tapi beberapa detik kemudian semakin kencang. Biasa orang jawa menyebutnya lindu.
Ya, lindu alias gempa. Bukan lindu akan dirimu.
Posisiku saat itu tepat di depan kandang sapi. Bersama mama dan tanteku yang sedang melakukan pemeriksaan pada bunga-bunga asuhan mamaku di atas rak bunga karangan abahku.
Tatapanku terpaku pada rak bunga yang makin lama guncangannya makin cepat. Kemudian mama beristighfar dan aku bergegas masuk ke rumah untuk memanggil duo Claverrous supaya cepat keluar.
Baca juga: Jadwal Pelajar Muslim Pemula dalam 24 Jam
Durasi gempa kali ini lumayan lama dan sangat terasa. Bahkan sampai aku keluar rumah dengan duo Claverrous dan Verro yang menangis panik, gempa masih terasa. Tapi durasinya sudah lebih berkurang daripada tadi.
Pandanganku pun kembali tertuju ke atap kandang sapiku, “Oh… Sudah berhenti guncangannya. Alhamdulillah.” kataku siang itu.
Dalam hatiku bergumam, “Alhamdulillah… Kandang aman. Berarti sapiku aman.” karena sapi itu merupakan koleksiku, supaya nanti bisa segera ditukar dengan mobil baru.
Kejadian siang itu mengingatkanku pada gempa sekitar tiga atau empat tahun lalu. Yaitu saat terjadi tsunami di Banten. Dan aku masih tinggal di BSD. Saat itu kejadiannya pun juga siang hari. Persis seperti hari ini.
Saat papa Claverrous masih di kantor, aku berdua dengan dua balita di rumah. Seperti biasa, aku masih nyaman dengan HP dan kostum suwalku. Tiba-tiba saja lampu bergoyang. Dan tetangga mulai berhamburan keluar.
Aku langsung menyambar jilbab besar dan rok andalanku, kemudian menggendong adik dan menarik kakak supaya cepat keluar. Alhamdulillah, meski panik aku masih sadar untuk memakai rok sebagai penutup suwal. Pikirku kala itu, aku tak sanggup saat Allah mematikanku dalam keadaan aurat terbuka lebar. Kan ini tubuh, bukan cinema twentiwan.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com