Saya berpesan kepadamu, jangan engkau gantungkan nasibmu di lidah orang lain. Jangan kau alihkan tanggung jawab atas dirimu kepada orang lain. Nasibmu tergantung pada dirimu. Engkau bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Ingatlah QS. Ar Rad: 11, bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya. Apa maknanya? Maknanya jika engkau ingin sukses maka engkau sendirilah yang harus memperjuangkannya. Jika engkau hanya berangan-angan saja tanpa ada usaha maka kesuksesan itu tidak akan bernah singgah dalam hidupmu. Impian itu membutuhkan perjuangan untuk diwujudkan. Impian itu membutuhkan pengorbanan untuk diraih. Jadi engkaulah yang menentukan nasibmu sendiri bukan orang lain.
Kadangkala engkau akan menemui seseorang yang menertawakan mimpimu. Engkau akan menemui seseorang yang berkomentar dan membuatmu pesimis. Engkau akan menjumpai seseorang yang membisikkan dengan halus bahwa mustahil engkau bisa mencapai mimpi itu. Dalam situasi seperti ini kegigihanmu sedang diuji. Daya tahan dan komitmenmu sedang di goyang. Ketahuilah, jika engkau gagal dan mengikuti sesuai dengan saran mereka, apakah mereka mau bertanggung jawab atas kegagalanmu? Sama sekali mereka tidak akan mau bertanggung jawab atas kegagalan yang engkau alami. Dirimu sendirilah yang akan bertanggung jawab. Maka, adakalanya engkau perlu menutup daun telingamu agar engkau tidak mendengar bisikan-bisikan itu. Jika engkau telah yakin dengan mimpimu. Engkaupun yakin dan tahu cara meraih mimpi itu maka teruslah kejar mimpi itu. Engkau tidak boleh kalah dengan bisikan mereka. Engkau harus kuat. Jiwa, pikiran, dan fisikmu harus kuat. Jadilah orang yang senantiasa optimis dan yakin atas keputusanmu. Jangan menjadi orang yang gamang. Jangan jadi pohon yang rapuh yang selalu mengikuti ke mana arah angin menerpanya. Tapi jadilah pohon yang kokoh yang tetap tegak berdiri walaupun diterjang sehebat apapun angin yang menggoyangnya.
Engkau harus memiliki jiwa yang kokoh yang tidak mudah terpengaruh apa kata orang. Ingat, mereka itu tidak bertanggung jawab atas dirimu, namun dirimu sendiri yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Namun bukan berarti engkau selalu menolak mentah-mentah pendapat orang lain. Bukan berarti engkau menjadi egois yang tidak mau menerima saran orang lain. Bukan itu maksudku. Saya hanya ingin engkau mampu memilah dengan logika yang benar mana saran yang baik dan bisa diikuti serta mana saran yang buruk yang perlu engkau kubur dalam pikiranmu. Pandai-pandailah memilah semua masukan dan saran orang lain dan pandai-pandailah memilih keputusan yang terbaik. Ingat, dirimulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri bukan orang lain, maka jangan gantungkan nasibmu pada orang lain.