Jangan terlalu dikekang, tapi juga jangan terlalu cuek. Beri mereka ruang, tapi juga tunjukkan bahwa antum perhatian.
Laki-laki itu senang diperhatikan. Namun tidak dengan cara dipepet, digondelin, apalagi dikinthilin. Hehehe. Paham nggak bahasanya?
Sebab beda dengan wanita, yang kalau bermasalah inginnya ditemenin, diajak ngobrol. Laki-laki itu kalau sedang bermasalah, punya pikiran, pusing kerjaan. Berikan dia waktu sendirian untuk berpikir. Ruang untuk diam sejenak.
Baca juga: 8 Doa Orangtua untuk Anaknya agar Menjadi Anak yang Shaleh Shalehah
Tapi siapkan kebutuhannya. Tanya ingin disiapkan cemilan atau minuman apa. Itu saja cukup.
Jangan ditanya pekerjaannya jika antum tak paham. Nanti malah jadi sebab tersulutnya emosi. Karena sejatinya. Para suami itu sebenarnya adalah ‘Bocil Berbadan Gede doang’.
Coba lihat, anak-anak itu. Kalau lagi main, asik sendiri. Nanti datang-datang kalau sudah bosan atau lapar. Pingin diperhatikan, tapi juga nggak mau diganggu saat main. Karena mereka asik dengan itu. Yang penting ada yang nemenin main. Mereka tahu nggak sendirian.
Jadi anggaplah suamimu itu seperti anak pertama. Sebelum anak yang lain. Hihihi.
Persis dengan para laki-laki alias suami. Saat dia diam, secangkir teh atau kopi panas tanpa diminta. Itu seperti sebuah pernyataan yang terdengar di alam bawah sadarnya, bahwa;
“Aku memperhatikanmu, Mas. Silakan berpikir dengan leluasa. Urusan keperluanmu, biar aku yang siapkan.”
Jika itu bisa dilakukan. Maka insya Allah tak ada ketegangan dalam rumah tangga yang tidak perlu.
Andaikan dia tetap nakal, asal antuna (para istri) melakukan yang di atas. Ia akan tetap dalam genggaman. Yang sejauh apa pun terbang, tetap akan kembali pulang. Dan untuk bisa melakukan itu, kuncinya satu.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com