DEPRESI
Oleh: Za Ummu Raihan
—-Seorang ibu, sebelum bunuh diri membunuh ketiga anaknya, disinyalir karena depresi—-
Kedengarannya jahat?
Jikalau pernah mengenal seorang yang mengalami kelainan mental ini, atau yang ngga parah-parah amat misal bebi blues aja lah, niscaya kita akan lebih memilih berhati-hati menahan diri daripada serampangan menghujat, mencaci, dan sejenisnya tanpa tau latar belakang yang sebenarnya.
Kondisi depresif ini tak bisa serta merta dikaitkan dengan lemah iman atau kurang tawakal. Namun pencetusnya amat kompleks.
Saking tidak sedikitnya menjumpai kondisi seperti ini di lingkungan ‘akhawaat wa ummahaat’ sekalipun (jadi tak hanya di kalangan awam yang minim paham agamanya) saat awal pindah ke kota ini, maka event pertama yang saya selenggarakan waktu itu adalah “Mengenal Baby Blues dan Depresi Pasca Melahirkan”.
Dihadiri oleh banyaaak sekali ibu dan para gadis dengan beragam curcol terpendamnya. Miris teriris mendengarnya, entah berapa lama mereka menyimpan beban-beban itu tanpa tau harus mencari solusi kemana. Maka tak heran saat itu sampai tampil judul besar di surat kabar kota kami, “Seorang Wanita BerCAD*R mencoba B*n*h Diri”
Maka benarlah bahwa wanita itu lemah akal dan agamanya.
“Allahu Robby jangan lepaskan kami dari penjagaan dan pertolonganMu walau sekejap mata”
Ditulis oleh Za Ummu Raihan di.akun Facebook pada 18 Januari 2018 pukul 21.29