ChanelMuslim.com – Bunda, ajaklah keluarga berburu Lailatul Qadar. “Mengenalkan hakekat Lailatul Qadr kepada keluarga adalah sebuah keniscayaan jika kita ingin keluarga kita menjadi peraih ‘medali’ malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA)
Dalam bab Berburu Lailatul Qadr, Tafsir Keluarga Menjadi Keluarga Bahagia karangan Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA, diterangkan pentingnya mengajak seluruh keluarga untuk berburu Lailatul Qadr.
Menurut para ulama ketenangan dan barokah di dalam sebuah rumah hadir karena anggota keluarga beribadah bersama.
Maka Bunda, dibulan Ramadan ini ajaklah keluarga untuk berburu Lailatul Qadr.
Baca juga: Mengapa Ada Malam Lailatul Qadar?
Ajaklah keluarga mengenal terlebih dahulu hakekat dan keutamaan Lailatul Qadr.
Lailatul Qadr ditafsirkan sendiri dalam surat Al-Qadr sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, artinya beribadah di malam itu seperti salat, tilawah, qiyamul lail, sedekah dan lain-lain sama dengan ibadah seribu bulan di waktu lain.
Setelah mengenalkan pengertian Lailatul Qadr maka selanjutnya menerangkan keutamaan-keutamaan di dalam Lailatul Qadr. Hal ini bisa dilakukan dengan mendengar kajian bersama, atau membacakan ayat dan hadist berkenaan dengan Lailatul Qadr.
Berikut beberapa tips berburu Lailatul Qadr bersama keluarga menurut Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA.
1. Menata niat dalam menggapai Lailatul Qadr, yaitu imaaanan wahtisaaban. Dengan keimanan dan mengharap pahala Allah.
2. Melipatgandakan kesungguhan dari malam-malam sebelumnya
3. Menghidupkan malam-malam 10 hari terakhir dengan ibadah sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyedikitkan tidur.
4. Membangunkan keluarga.
Rasulullah memuji pasangan suami istri yang selalu bekerjasama dan taat kepada Allah.
Dan merupakan kebiasaan Rasulullah membangunkan Aisyah jika beliau selesai tahajud sebelum salat witir.
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu mengerjakannya,” (QS Thaahaa: 132)
5. Menjauhi istri agar bisa konsentrasi ibadah. Aisyah ra bercerita, “Dahulu Rasulullah apabila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, menghidupkan malam (dengan ibadah), membangunkan keluarganya dan mengikatkan dengan erat sarungnya.” (HR Muslim)
6. Mengakhirkan waktu sahur
7. Mandi di antara Maghrib dan Isya
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com