ISLAM itu damai. Begitulah yang disajikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pertama kali tiba di Madinah.
Ada seorang sahabat Nabi yang muda dan begitu ingin tahu tentang sosok Rasulullah. Namanya Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, pemuda asli Madinah.
Ketika mendengar kabar Rasulullah sudah tiba di Madinah dari perjalanan hijrah, Abdullah bergegas menuju tempat yang dimaksudkan. Benar saja, orang-orang sedang berkerumun menyambut Rasulullah.
Abdullah bin Salam menyelinap di antara kerumunan itu. Ia ingin sekali menatap wajah sosok yang ia rindukan itu. Ah, wajah teduh yang tak mungkin berdusta.
Ia ingin sekali mendengar, ucapan apa yang pertama kali terlontar.
“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan salam (sejahtera),” begitulah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, Ahmad)
**
Dari empat hal yang disampaikan Nabi saat kali pertama tiba di Madinah, tiganya tentang hablum minnas: hubungan dengan manusia. Yaitu, sebar salam, memberi makan, dan silaturahim.
Dan satunya lagi, yang terakhir, adalah hablum minallah: shalat malam di saat manusia tertidur.
Itulah citra Islam yang sesungguhnya. Sebuah pesan untuk selalu mengutamakan hubungan baik dengan sesama manusia, seiring menguatkan hubungan baik dengan Allah subhanahu wata’ala.
Sebarkan salam kepada siapa pun, yang kita kenal atau pun tidak, murahkan tangan untuk sukarela memberi makan, menjaga silaturahim, dan shalat malam. [Mh]