APA saja yang Allah kehendaki terjadi: baik maupun buruk. Termasuk, terhadap diri kita.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “…Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah katakan: seandainya aku tidak berbuat demikian, tentulah tidak akan begini dan begitu.
“Tapi, katakanlah, ‘Qadarullah, wa maa sya-a fa’ala. (Hal ini sudah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya). Karena ucapan ‘seandainya’ membuka pintu perbuatan setan.” (HR. Muslim)
**
Siapa pun kita inginnya mendapatkan yang baik-baik saja. Misalnya, lulus pendidikan dengan nilai bagus, gampang jodoh, cepat dapat kerja, gaji besar, anak soleh dan solehah, dan seterusnya.
Tapi, jalan hidup ini tidak seperti jalan tol yang serba mulus dan landai. Ada hal buruk yang mau tidak mau kita hadapi dan rasakan.
Nah, sambutlah hal buruk itu dengan ucapan ‘Qadarullah’. Sudah Allah takdirkan. Kita terima dengan penuh ikhlas. Bahwa, semua yang terjadi tentu ada hikmahnya.
Selain mendapatkan ketenangan hati, sikap ini akan melahirkan optimisme. Hari ini jatuh, insya Allah besok atau lusa bangkit lagi. Hari ini luput, insya Allah esok atau lusa dapat lagi. [Mh]