KEDUDUKAN anak dalam al-qur’an diumpamakan sebagai sesuatu yang indah, perlu dijaga, istimewa, dan juga kelak akan dipertanggungjawabkan pengasuhannya di akhirat.
Baca Juga: Kedudukan Anak dalam Al-Quran (1)
Kedudukan Anak dalam Al-Qur’an
Inilah beberapa kedudukan anak yang disebutkan dalam al-qur’an.
Anak merupakan cobaan dan ujian
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghobun: 15)
Anak juga merupakan ujian bagi kesabaran kedua orang tuanya. Saat anak sakit, orang tuanya di uji kesabarannya.
Saat anak sulit diatur, ujian kesabaran juga bagi orang tuanya. Saat anak sedikit nakal, ujian lagi. Saat anak memiliki kekurangan, baik kekurangan fisik atau mental, ujian lagi.
Semakin orang tua bisa bersabar atas ujian demi ujian dari anaknya, maka Allah akan menyiapkan pahala yang sangat besar bagi kedua orang tuanya. Asalkan orang tuanya ikhlas menerima ketetapan Allah dan tidak mengeluh.
Baca Juga: Anak-anak dan Muhasabah Ruang
Anak menjadi Musuh
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka
dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At Taghobun: 14).
Tipe anak seperti ini yang sangat tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya.
Anak yang melalaikan perintah agama, menjerumuskan orang tuanya dalam kubangan penuh dosa bahkan sampai mengikat leher kedua orang tuanya ke dalam lembah kemusyrikan, anak itu menjadi musuh terhadap kedua orang tuanya.
Anak yang tega menyakiti hati orang tuanya bahkan sampai membunuh orang tuanya. Anak yang durhaka kepada orang tuanya. Anak seperti inilah yang kita takutkan.
Atau orang tua terlena guna menyenangkan hati anaknya sehingga orang tua rela berbuat nista seperti korupsi, berutang, riba, atau bahkan tindakan-tindakan kejahatan lainnya seperti merampok, mencuri, mencopet, menipu dll.
Mari kita berdoa kepada Allah, semoga anak-anak kita terhindar dari tipe anak yang kelima ini.
Bunda, kelak di akhirat, ada orang tua yang akan dimasukkan ke dalam surga namun akhirnya batal.
Mereka tidak jadi melangkah ke surga dan malah dijebloskan ke neraka. Hanya gara-gara anaknya protes bahwa kedua orang tuanya hanya sholeh sendirian.
Orang tuanya tidak pernah mengajak anaknya sholat di masjid, tidak mengajari mengaji, tidak membangunkan sholat malam, tidak memberikan nasihat agama, tidak membimbing anaknya untuk berbuat baik kepada orang lain.
Anak menuntut kedua orang tuanya atas pengasuhan kedua orang tuanya yang tidak mendekatkan anaknya kepada amalan ahli surga bahkan anak itu menjadi anak yang dzalim dan bergelimpang dosa tanpa orang tua yang menasIhatinya.
Kedua orang tuanya sibuk dengan kesholehannya sendiri. Kelak anak itu akan protes, anak akan meminta keadilan.
Karena pengasuhan orang tuanya yang buruklah yang menjadikannya terlempar di neraka. Dan pada akhirnya kedua orang tuanya tidak jadi di masukan ke surga malah sebaliknya, keduanya dimasukkan ke neraka.
Wahai orang tua, memang tidak mudah menjadi orang tua. Terutama wahai Ayah, jangan menjadi sholeh sendirian hingga lupa dengan anak dan istri.
Ingatlah wahai ayah, engkau punya tanggung jawab untuk menjaga keluargamu dari api neraka.[ind]
Sumber: Kulwap Tumbuh, Yuk! Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini. Rumah Pintar Aisha: Juli 2021.