INDONESIA itu negeri penuh kenikmatan. Bersyukurlah karena kita sebagai muslim Indonesia.
Kalau ada yang bertanya, negeri mana di dunia ini yang bisa disebut sebagai surga dunia dan akhirat? Bangsa mana pun akan bersepakat bahwa jawabannya Indonesia. Kenapa?
Di Jepang, jumlah buah asli negeri matahari terbit itu jumlahnya sekitar sepuluh saja. Selebihnya buah-buahan impor atau didatangkan dari luar.
Bagaimana dengan Indonesia? Jangankan seluruh buah asli Indonesia, untuk jenis mangga yang ada di Indonesia aja, variannya bisa lebih dari sepuluh.
Ada orang Arab yang bela-belain bisa datang ke Indonesia hanya karena rindu dengan buah yang ia sebut dengan abu sya’r atau buah yang berambut. Dan kita menyebutnya dengan rambutan.
Ia mengira kalau abu sya’r itu hanya satu jenis. Dan kebetulan yang pertama kali ia cicipi itu rambutan yang manis dan garing.
Tapi ketika ia ke pasar tradisional, betapa terkejutnya ketika varian dari abu sya’r itu begitu banyak. Ada yang berwarna merah tua, ada yang hijau kemerahan, ada yang merah kecoklatan, ada pula yang rambutnya cepak alias pendek.
Di negerinya, untuk bisa menikmati abu sya’r itu hanya ada di toko orang Indonesia. Itu pun rambutannya dikemas hanya berisi empat hingga lima butir saja. Tanpa ada variannya.
Ada juga yang bertanya kenapa banyak orang Arab yang ke puncak Jawa Barat. Sayangnya, hal ini kadang bernada negatif. Padahal, umumnya mereka ke puncak karena takjub dengan alamnya dan air terjunnya yang indah.
Jangan heran jika di dekat air terjun di mana orang Arab ada, kita akan mendengar ucapan mereka, “Ajiiib!” Amazing!
Hal yang biasa buat orang Indonesia, tapi buat mereka begitu menakjubkan. Wajar, karena di negeri mereka, jangankan air terjun, yang tidak terjun saja begitu susah ditemukan.
Jika ada yang bertanya, negara mana yang garis pantainya paling panjang di dunia? Tak diragukan lagi, itu di Indonesia. Variannya begitu lengkap. Ada pantai ombak besar, ada yang ombak besar dan berkarang, ada yang landai, ada yang super landau nyaris seperti di tepian kolam renang.
Dan menariknya, pantai-pantai di Indonesia umumnya ditumbuhi pohon kelapa yang membuat suasana menjadi teduh dan enak dinikmati. Bayangkan dengan pantai di Arab sana.
Itu pun masih bagus, karena tidak sedikit negara yang sama sekali tidak memiliki pantai.
Dari temparatur udaranya, Indonesia bisa dibilang surganya. Kalau panas, tidak terlalu panas seperti di Arab dan Afrika sana. Dan kalau dingin tidak terlalu dingin seperti di wilayah Eropa sana. Benar-benar suhu udara yang nyaman.
Belum lagi dengan keindahan hutan, wilayah-wilayah yang sepeti bertengger di atas awan karena ketinggian datarannya, pulau-pulau nan cantik yang bertaburan seperti mutiara, dan seterusnya.
Itu dari segi dunianya. Gimana dengan suasana akhiratnya?
Suatu kali, ketika datang ke Indonesia, Raja Salman ikut berkunjung ke Masjid Istiqlal. Ia begitu takjub dengan masjid itu.
Tapi, yang lebih menakjubkan lagi buat dirinya adalah ketika Ketua Dewan Masjid Indonesia menyebut bahwa jumlah masjid di Indonesia ada delapan ratus ribuan. Itu belum termasuk jumlah musholah yang berkisar sekitar satu jutaan.
Hal ini karena di Arab Saudi, jumlah masjid di sana hanya sekitar 96 ribu saja. Di urutan terbanyak kedua ada di India yang jumlah masjidnya mencapai tiga ratus ribuan, disusul Mesir yang berkisar seratus ribuan.
Di kota-kota besar di Indonesia, lokasi masjid dan mushola bahkan ada di hampir tiap RT. Kalau azan sedang berkumandang, masya Allah, kita seperti sedang berada di pintu gerbang surga.
Kalau di Arab Saudi, hanya di dua tanah haram saja yang muslimahnya mengenakan hijab. Tapi di Indonesia, di mana pun kita berkunjung, mayoritas muslimahnya mengenakan jilbab. Meskipun hanya ibu-ibu tani yang sedang bercocok tanam di sawah, atau ibu-ibu nelayan yang sibuk mengurus ikan.
Boleh jadi, para pengelola dua tanah suci di Mekah dan Madinah, sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia. Karena memang muslim Indonesia yang paling dominan di dua tempat mulia itu.
Bahkan, sedemikian terpadunya surga dunia dan akhirat di Indonesia, ada analisis bahwa lokasi surganya Nabi Adam dan Hawa adalah sebuah tempat di pulau Jawa. Tapi pendapat ini belum didukung dengan bukti yang kuat.
Inilah Indonesia. Sekali lagi, bersyukurlah karena kita sebagai muslim Indonesia. Bersyukurlah agar Allah subhanahu wata’ala menambahkan lagi dengan keberkahan yang banyak. [Mh]