ISTRI itu umumnya menerima nafkah dari suami. Bagaimana jika sebaliknya: istri bersedekah ke suami?
Ada seorang tokoh sahabiyah yang begitu rajin belajar dan mengajar, begitu pun dalam berbisnis. Ia bernama Zainab Ats-Tsaqafiyah radhiyallahu ‘anha.
Sahabiyah mulia ini merupakan istri dari seorang sahabat dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Seorang sahabat Nabi yang fakih, alim, dan mujahid.
Dikabarkan bahwa Zainab mendengar ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat berada di masjid. Nabi mengatakan bahwa wanita juga harus bersedekah meskipun dengan perhiasan yang dimiliki.
Pertanyaan yang menggelitik Zainab adalah bagaimana jika sedekah seorang istri justru untuk suaminya. Hal ini karena sang suami tidak memiliki kekayaan, pada saat itu.
Zainab meminta suaminya untuk menanyakan hal itu kepada Rasulullah. Tapi, sang suami malu menanyakan hal itu ke Rasulullah.
Karena itu, Zainab merasa perlu untuk menanyakan langsung ke Rasulullah. Tapi, ia masih merasa sungkan, mungkin khawatir akan mempermalukan suaminya.
Karena itulah, ketika tiba di rumah Rasulullah, Zainab menitipkan pertanyaan itu ke seorang sahabat Nabi yang kebetulan ada di situ. Ia adalah Bilal bin Rabbah radhiyallahu ‘anhu. Tapi dengan catatan, agar Bilal tidak memberitahukan ke Nabi tentang siapa yang bertanya.
Ketika bertemu Nabi, Bilal menyampaikan pertanyaan itu. Sebelum memberikan jawaban, Nabi bertanya tentang siapa yang bertanya.
Awalnya Bilal sungkan untuk menjawab karena pesan dari Zainab untuk tidak menyampaikan ke Nabi tentang dirinya. Tapi, Bilal lebih sungkan lagi kepada Rasulullah. “Zainab ya Rasulullah!” jawab Bilal.
Nabi bertanya lagi, “Zainab yang mana?” Hal ini karena nama Zainab begitu banyak di Madinah saat itu.
Saat itulah, Bilal menyampaikan kalau yang bertanya adalah Zainab istri Abdullah bin Mas’ud.
Nabi pun menjawab, baginya dua pahala. Pahala karena bersedekah dan pahala menolong kerabat, termasuk suami.
Diketahui, Zainab juga menyantuni anak-anak yatim yang merupakan keponakannya.
**
Suami istri itu bukan sekadar hubungan siapa yang memimpin dan yang dipimpin. Melainkan juga hubungan saling tolong menolong dalam keluarga.
Karena itu, tidak perlu sungkan istri ditolong suami dalam kesibukan rumah tangga. Begitu pun suami, tidak perlu sungkan jika istri membantu ekonomi suami saat dalam kesulitan. [Mh]


