KECERDASAN itu anugerah Allah. Termasuk kecerdasan perilaku anak.
Ada kisah menarik dari sahabat Rasulullah yang mulia Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika masih anak-anak.
Ia merupakan bagian keluarga besar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ayahnya adalah paman Nabi. Dan bibinya merupakan salah seorang istri Nabi yang bernama Maimunah radhiyallahu ‘anha.
Suatu hari, Ibnu Abbas sedang berada di rumah bibinya di mana saat itu juga ada Rasulullah. Meski usianya masih di bawah sepuluh tahun, perilakunya tak seperti anak-anak seusianya.
Ia mengamati gerak-gerik Nabi kalau-kalau ada yang perlu ia lakukan untuk melayani kebutuhan Nabi.
Ketika itu, Nabi masuk ke toilet. Ibnu Abbas langsung mengambil ember untuk diisi dengan air. Padahal saat itu, mengambil air bukan hal sederhana di kawasan Arab.
Ketika Nabi keluar dari toilet, beliau shallalahu ‘alaihi wasallam terkejut. Lha, ini siapa yang begitu cekatan sudah menyediakan air di ember padahal tak ada yang menyuruhnya.
Ketika diberitahu bahwa yang mengambil air adalah Abdullah bin Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam begitu takjub. Nabi mendoakan Ibnu Abbas: Allahumma faqqihhu fiddiin wa’allimhu ta’wil. Ya Allah, anugerahkan keilmuan dan kefakihan kepada Abdullah bin Abbas.
Di momen yang berbeda, Abdullah bin Abbas menjadi makmum shalat Rasulullah. Saat itu Rasulullah sedang shalat sendirian. Dan Ibnu Abbas memposisikan dirinya berada di belakang Rasulullah.
Mengetahui ada yang ikut menjadi makmum, Rasulullah meraih tubuh Ibnu Abbas dengan tangannya, dan memposisikan tubuh Ibnu Abbas berada di samping dan sejajar dengan Rasulullah.
Selesai shalat, Ibnu Abbas bertanya, “Ya Rasulullah, apakah pantas dirimu yang mulia berada sejajar denganku saat menghadap Allah subhanahu wata’ala?”
Pertanyaan itu begitu membuat Rasulullah kagum. Nabi pun mendoakan Ibnu Abbas bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi seorang yang sangat ‘alim.
**
Kecerdasan itu bukan hanya pada pengetahuan. Melainkan juga pada perilaku. Justru pada perilakulah, seseorang membuktikan dirinya bahwa ia memang orang yang cerdas.
Betapa banyak orang yang gelar intelektualnya begitu mulia. Tapi perilakunya cacat. Orang-orang yang tertangkap korupsi bukan orang yang tidak sekolah tinggi. Justru sangat tinggi.
Puji dan doakanlah anak atau adik kita yang memiliki kecerdasan perilaku luar biasa. Hal itu menunjukkan bahwa ia sebagai anak yang cerdas. [Mh]