• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 11 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Keadaan kadang Memaksa Kita seperti Pemeran Antagonis

Desember 26, 2022
in Nasihat, Unggulan
Jangan Salahkan Orang Lain

Ilustrasi, foto: divorceuniversityonline.com

87
SHARES
668
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

UMAT Islam itu lembut, ramah, dan murah senyum. Tapi kadang keadaan memaksa kita seperti pemeran antagonis.

Seorang ulama pernah mengatakan bahwa keadaan tidak selalu seirama dengan karakter umat Islam. Saat itulah, menurutnya, kita seperti dipaksa berperan sebagai antagonis.

Apa yang dimaksud dengan peran antagonis? Yaitu, peran yang tidak lazim dilakukan oleh umat Islam. Seperti menjadi pemarah, emosional, sulit memaafkan, dan lainnya.

Bukan hanya di kalangan awamnya saja, para ustaz pun kadang terpaksa menjadi pemarah  dan sangat emosional. Padahal, karakter sejatinya jauh dari sifat itu.

Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi?

Di beberapa tahun terakhir ini, perkembangan media sosial begitu cepat. Bisa dibilang, setiap orang punya akun medsos dan begitu akrab dengan tayangan video dari medsos.

Sayangnya, apa yang menjejali konten-konten itu bukan yang seirama dengan keindahan Islam. Tapi sebaliknya, sesuatu yang ‘’memanas-manasi’ umat Islam.

Di sisi lain, medsos masuk dalam jebakan algoritma yang jauh dari akhlak Islam. Misalnya, kalau mau dilihat orang banyak, buatlah konten yang ‘panas’, emosional, dan sejenisnya.

Seirama dengan algoritma setan itu ada siluman yang disebut orang sebagai ‘buzzer-buzzer’. Disebut siluman karena banyak dan terasa, tapi tidak diketahui siapa.

Misalnya, marak kita dengar istilah yang disebut dengan ‘kadrun’. Ini kata singkatan yang artinya kadal gurun. Biasanya kata ini ditujukan untuk mereka yang berkaitan dengan karakter Islami, dan berdekatan dengan nuansa timur tengah.

Mereka pun sudah berani mencela sosok-sosok ulama, asatiz, dan para habaib. Padahal, semua sosok  tersebut sudah ratusan tahun sebagai panutan mayoritas bangsa ini.

Namun begitu, Islam mengajarkan bahwa keadaan tidak boleh melunturkan akhlak dan adab seorang muslim. Justru itu menjadi ujian agar akhlak dan adab bisa lebih kokoh lagi.

Kalau kita bercermin dengan kisah teladan Rasulullah dan para sahabat radhiyallahum ajma’in, hal itu pernah dialami mereka. Terutama saat Rasulullah dan para sahabat masih berada di Mekah.

Seorang sahabat bernama Khabbab bin Arats radhiyallahu ‘anhu pernah mengalami ujian seperti itu. Bahkan, mantan budak yang punya keahlian membuat pedang ini bukan sekadar tersiksa batinnya. Tapi juga fisiknya oleh sang majikan.

Setiap hari ia mengalami siksaan fisik dan batin. Bahkan siksaan terjadi seperti orang minum obat: pagi, siang, dan sore. Bukan hanya Khabbab yang mengalami itu, banyak dari kalangan budak yang memeluk Islam yang mengalami hal serupa.

Khabbab pun menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Ya Rasulullah, tidakkah kita mengambil tindakan?” begitu kira-kira yang diungkapkannya.

Rasulullah menasihati Khabbab dan mereka yang senasib dengannya. Bahwa, para du’at sebelum mereka juga mengalami hal serupa. Ada yang disiksa sebegitu kerasnya. Tapi mereka tetap sabar.

Dr. Yusuf Qaradhawi pernah menjelaskan makna sabar secara sederhana. Bahwa, makna sabar adalah istiqamah. Begitu pun dengan syukur, maknanya juga istiqamah.

Bedanya dengan syukur yang berarti tetap istiqamah meskipun dalam keadaan senang, sabar berarti tetap istiqamah meskipun dalam keadaan susah.

Istiqamah seperti apa? Yaitu, tetap di jalan Islam dengan akhlak dan adabnya. Meskipun, keadaan memaksa untuk melepas sementara akhlak dan adab itu.

Jadi, biarlah ‘setan-setan’ menghembuskan hawa ‘panas’ melalui kecanggihan sarana media saat ini. Tapi kita harus tetap istiqamah dengan karakter asli: rahmatan lil ‘alamin. [Mh]

 

 

Tags: Keadaan kadang Memaksa Kita seperti Pemeran Antagonis
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

CHUBB Bersama Rumah Zakat Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Gempa Bumi di Cianjur

Next Post

Apa Pengaruh Durhaka kepada Orang Tua dalam Kehidupan Anak?

Next Post
Jelaskan pengaruh durhaka kepada orang tua dalam kehidupan anak

Apa Pengaruh Durhaka kepada Orang Tua dalam Kehidupan Anak?

Cara Membuat Bumbu Dasar untuk Tumisan

Cara Membuat Bumbu Dasar untuk Tumisan

Ide Camilan yang Tepat saat Clean Eating

Ide Camilan yang Tepat saat Clean Eating

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7602 shares
    Share 3041 Tweet 1901
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    84 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3188 shares
    Share 1275 Tweet 797
  • Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Shalat Sendiri di Rumah bagi Laki-Laki

    1803 shares
    Share 721 Tweet 451
  • Penampilan Irish Bella dalam Pesta Ulang Tahun Anak Sambungnya

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Puluhan Kader Aisyiyah Batang Ikuti Baitul Arqam dan Pelatihan Muballighat

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5151 shares
    Share 2060 Tweet 1288
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5120 shares
    Share 2048 Tweet 1280
  • Angkat Isu Halal Internasional, Yayasan Khazanah GNH dan Halaltoday Gelar Indonesia Halal Brand

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Guru PAUD ABA Cepokokuning Ikuti Baitul Arqom dan Pelatihan Muballighat 

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga