JANGAN pernah balas omelan istri. Bersabarlah karena hal itu tak akan lama.
Ada kisah menarik tentang Umar bin Khaththab yang diam saja diomeli istrinya. Kisah ini terdapat dalam Kitab Tambihul Ghafilin karya Abu Lais As-Samarkandi dan di Kitab U’qud Al-Lujain karya Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Suatu hari, ada seorang sahabat Nabi yang ingin mengadukan tentang istrinya ke Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Ia kesal karena telah diomeli oleh istrinya. Ia mendapatkan jawaban dari Umar jika ia menceraikan istrinya itu.
Tibalah ia di depan pintu rumah Umar bin Khaththab. Belum sempat mengetuk pintu, ia mendengar dari dalam rumah suara seorang wanita yang sedang marah-marah. Sepertinya, wanita itu sedang marah-marah dengan Umar bin Khaththab. Tapi, Umar tidak merespon satu patah kata pun. Ia diam saja.
Sahabat ini pun urung berkonsultasi ke Umar tentang istrinya. Ia beranjak meninggalkan rumah Umar.
Tak lama ia meninggalkan rumah Umar, tiba-tiba Umar bin Khaththab keluar rumah dan memanggilnya. Rupanya Umar tahu ada tamu yang sudah berada di depan rumahnya.
Umar menanyakan keperluannya. Sahabat itu akhirnya berterus terang kalau sebelumnya ia ingin berkonsultasi tentang istrinya yang memarahinya. Tapi karena Umar sendiri diam saja dimarahi istrinya, ia pun memutuskan untuk pulang.
Umar bin Khaththab mengatakan, seorang isteri itu banyak tugasnya: mengurus anak-anak, memasak, mencuci baju, padahal semua itu tugas suami.
“Wahai Amirul Mukminin, apakah aku juga harus berbuat demikian terhadap istriku?” tanya sahabat Nabi itu.
Umar menjawab, “Ya, terimalah marahnya. Karena yang dilakukan istri itu tidak lama. Hanya sebentar saja.”
**
Salah satu bentuk keseimbangan rumah tangga adalah tidak adanya saling membalas marah. Jika istri marah-marah, suami diam menyimak. Begitu pun ketika suami marah, istri diam menyimak.
Seperti api yang menyala bertemu dengan air yang mengalir. Api akan padam. Jangan bayangkan jika dua api itu saling bersemangat untuk menyala dan membakar. Maka yang terjadi adalah kehancuran rumah tangga. [Mh]