IKHLAS itu murni karena Allah. Tak ada karena yang lain, meskipun sedikit.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama…” (QS. Al-Bayyinah: 5)
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-An’am: 162)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa kalian, tidak juga harta kalian, akan tetapi Dia hanya memandang hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah melalui doa, shalat, dan keikhlasan mereka.” (HR. Nasa’i)
**
Setan selalu ‘ngomporin’ kita untuk tidak ikhlas: mudah-mudahan ada yang melihat hebatnya amal saya, semoga nggak sedikit yang akan memuji sedekah saya, dan seterusnya.
Kalau amal kita nggak ikhlas, tidak akan ada nilainya di sisi Allah subhanahu wata’ala. Yang ada hanya capek saja. Mungkin juga pujian, apresiasi banyak orang; dan hal lain yang tak memiliki nilai sama sekali di sisi Allah subhanahu wata’ala.
Sayangi amal kita. Jangan sia-siakan begitu saja. Biarlah tak ada yang memuji, tak ada yang mencatat sebagai prestasi; yang penting Allah yang mencatat dan memuji kita.
Jaga ikhlas kita. Jangan pernah terpedaya dengan godaan setan. [Mh]