MATA batin itu bukan hal biasa. Kekaguman pandangannya bisa merusak, begitu pun kebenciannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian umatku setelah takdir Allah adalah ‘ain.” (HR. Al-Bazzar)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian melihat hal yang menakjubkan dari saudaranya, maka doakanlah keberkahan untuknya. Karena ‘ain itu benar adanya.” (HR. An-Nasa’i)
**
Jangan keburu bangga jika banyak orang mengagumi kita. Karena di balik kekaguman itu ada dampak buruk yang bisa mencelakai. Itulah yang disebut dengan penyakit ‘ain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk selalu tawadhu: dalam bicara, berbusana, menceritakan tentang diri, dan lainnya.
Hal ini karena kekaguman bisa memunculkan dua hal: hasad dan kekaguman yang berlebihan. Dan dua-duanya awal dari munculnya penyakit ‘ain.
Jika kita melihat suatu yang mengagumkan dari saudara kita, ucapkanlah ‘baarokallahu fiik’, atau ‘baarokallahu laka’. Atau ucapan lainnya: maasya Allah. Laa quwwata illa billah.
Sekali lagi, berhati-hatilah dengan apa yang kita tampilkan. Berhati-hatilah dengan segala kelebihan diri dan keluarga yang kita ceritakan. Dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari bahaya panyakit ‘ain. [Mh]