• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 17 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Belajar tanpa Batas Negeri

14/10/2025
in Nasihat
Inilah Negara Penghafal Qur’an Terbanyak

Ilustrasi, foto: cahayaislam.id

67
SHARES
517
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BELAJAR itu di mana saja. Karena ilmu tersebar di seluruh negeri.

Ada seorang guru dari para guru Islam di Indonesia. Beliaulah guru dari KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim As’ari, dan lainnya. Beliau itu bernama Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi rahimahumullah.

Ulama yang lahir tahun 1860 di Agam Sumatera Barat ini menamatkan sekolah guru di usia 11 tahun. Di saat yang sama, Ahmad Khatib juga belajar ilmu-ilmu Islam dari ayahnya sendiri: Syaikh Abdul Lathif.

Pada usia 11 tahun itu, Ahmad Khatib diajak sang ayah menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan zaman ini, saat itu perjalanan beribadah haji bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Karena perjalanan yang melelahkan itu, tidak jarang para jamaah haji Indonesia tidak langsung pulang usai menyelesaikan ibadah haji. Mereka memanfaatkan keberadaan di Mekah itu untuk belajar ke banyak ulama di sana.

Termasuk yang dilakukan ayahanda Ahmad Khatib. Selain dirinya, sang ayah juga memotivasi anaknya untuk lebih banyak belajar Al-Qur’an, Hadis, dan lainnya di sana. Akhirnya, Ahmad Khatib bersedia ditinggal pulang sang ayah demi untuk belajar Islam di tanah suci Mekah.

Ahmad Khatib baru pulang ke tanah air setelah menjadi pemuda. Dan itu pun hanya beberapa bulan saja, ia pun balik lagi ke Mekah untuk belajar dan mengajar di sana.

Di Mekah, Ahmad Khathib biasa mampir ke sebuah toko buku milik seorang tokoh bernama Shalih Al-Kurdi. Dari situlah, Ahmad Khathib berkenalan dan berdiskusi banyak hal dengan pemilik toko.

Tertarik dengan kecerdasan dan kesolehan Ahmad Khatib, Shalih Al-Kurdi menikahkan Ahmad Khatib dengan putrinya sendiri. Wanita itu bernama Khadijah.

Saat itu, tidak sedikit warga lokal yang mencibir Shalih Al-Kurdi karena mau menikahkan putrinya dengan pemuda bukan Arab. Shalih Al-Kurdi pun merencanakan sesuatu untuk menunjukkan siapa Ahmad Khatib sebenarnya.

Suatu hari, di sebuah masjid di Mekah secara diam-diam akan dikhatib dan imamkan oleh Ahmad Khatib. Hal ini merupakan ‘rekayasa’ Shalih Al-Kurdi untuk menunjukkan warga setempat tentang sosok Ahmad Khatib.

“Saya tidak sampaikan rencana ini ke manantu saya. Silakan tunjuk dia secara mendadak saat menjelang shalat Jumat,” begitu kira-kira yang disampaikan Shalih Al-Kurdi ke pengurus masjid.

Benar saja. Meski tanpa persiapan apa pun, Ahmad Khatib tampil begitu memukau. Warga di sekitar pun akhirnya banyak belajar dengan beliau.

Tak berhenti di situ saja. Suatu hari, Imam Masjid Al-Haram dikoreksi bacaannya oleh seseorang karena salah. Seusai shalat, Imam bertanya siapa yang tadi mengoreksinya. Hal ini sebagai bentuk kekagumannya.

Betapa terkejutnya dia, manakala tahu kalau yang mengoreksi bukan orang Arab. Melainkan orang Al-Jawi yang dipandang rendah oleh kebanyak Arab saat itu. Sang Imam pun akhirnya mempersilakan Ahmad Khatib untuk menjadi imam.

Sejak itu, Syaikh Ahmad Khatib menjadi imam Masjid Al-Haram secara resmi. Kapasitasnya diakui begitu bagus. Saat itulah, sosok orang Indonesia tak lagi dipandang rendah oleh warga Arab saat itu.

Nama ‘beken’ Ahmad Khatib yang menjadi Imam Masjid Al-Haram tersebar ke seantero negeri. Tidak heran banyak pemuda Islam Indonesia yang tidak mau pulang seusai menunaikan ibadah haji. Mereka tinggal bertahun-tahun untuk belajar dengan Syaikh Ahmad Khatib.

Di antara mereka adalah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah; KH Hasyim As’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, dan masih banyak lainnya. Termasuk ayahanda Buya Hamka: Abdul Karim Amarullah.

Syaikh Ahmad Khatib tak lagi terdengar kembali ke tanah air. Hanya sekali ia pulang setelah awal mula keberangkatannya ke tanah suci. Ia menikahi wanita orang Mekah dan punya keluarga dan menetap di sana.

Syaikh Ahmad Khatib wafat di usia sekitar 55 tahun. Ia dimakamkan di Mekah. Namun begitu, ilmunya tersebar dan dilestarikan murid-muridnya di seluruh tanah air: Indonesia.

**

Ilmu tak mengenal batas wilayah. Tak juga mengenal batas tanah air dan kebangsaan. Ilmu akan menjadi milik mereka yang gigih mengejar dan menggalinya dengan tekun.

Jangan batasi generasi muda untuk belajar di negeri mana pun. Selama ilmu yang dikejarnya memiliki maslahat dunia dan akhirat, menguasainya akan menjadi kebaikan yang tanpa batas. [Mh]

 

 

 

Tags: Belajar tanpa Batas Negeri
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Wajah Usaid bin Hudhair Bercahaya Ketika Mendengar Ayat Al-Qur`an

Next Post

Ucapan yang Paling Dibenci Allah adalah Urus Dirimu Sendiri

Next Post
Hati-hati Berucap

Ucapan yang Paling Dibenci Allah adalah Urus Dirimu Sendiri

Simak Beberapa Produk yang Bisa Memperparah Flek Hitam di Wajah

Simak Beberapa Produk yang Bisa Memperparah Flek Hitam di Wajah

Memahamkan Kebaikan kepada Anak bukan Memaksa

Bacaan Doa saat Duduk Tasyahud Akhir Lengkap Beserta Latin dan Terjemahannya

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Peluncuran Buku Antologi di Batang, Dorong Tumbuhnya Penulis dan Pegiat Literasi Lokal

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Ketua Salimah Kota Blitar Lantik Kepengurusan Tiga PC

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7722 shares
    Share 3089 Tweet 1931
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • Aceh… Oh Aceh

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Harman Subakat Raih Best of The Best Marketeer of The Year 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Itinerary ke Bandung bisa Jadi Referensi Liburan Akhir Tahun

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga