ANTARA sebuah harapan dan kecemasan seorang manusia.
Salah satu karakter dan sikap seorang mukmin dalam beribadah kepada Allah, yaitu antara khauf dan raja‘. Atau harapan dan kekhawatiran.
Khauf atau kekhawatiran terhadap apa yang telah dikerjakan selama ini, apakah kelak amal ibadahnya diterima oleh Allah atau tidak?
Apakah selama ini telah mampu memenuhi kewajiban kepada Allah sebagai seorang hamba?
Sedangkan raja‘ adalah sikap harapan terhadap keluasan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Harapan adanya ampunan atas kesalahan dan kekurangan yang mungkin kita lakukan selama ini.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harapan dan kekhawatiran adlah dua sayap dalam kehidupan manusia.
Dengan keduanya, manusia akan mampu bersikap seimbang dalam mencapai tujuan hidupnya, baik di dunia maupun akhirat.
Harapan berbeda dengan angan-angan. Harapan ada di dunia realita, sedangkan angan-angan hanya ada di pikiran dan lamunan.
Harapan itu muncul dalam sebuah usaha yang penuh dengan kerja keras.
Baca juga: Kultum Ramadan Hari Keduabelas, Obat Stres
Kultum Ramadan Hari Ketigabelas, Antara Harapan dan Kecemasan
Sikap kekhawatiran tidak akan hadir jika tidak merasa betul-betul di hadapannya ada sesuatu yang mengancamnya.
Dengan raja‘, orang akan terdorong untuk selalu semangat dalam berbuat dan berkarya.
Sedangkan dengan khauf, orang akan terhindar dari kesombongan atau tertipu dengan dirinya sendiri.
تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ١٦
Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(As-Sajadah:16).
Dalam surat Al-A’raf ayat 56 juga dijelaskan mengenai kedua sikap ini.
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ٥٦
Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa termasuk berbuat baik (ihsan) dalam ibadah adalah adanya perasaan antara harapan dan kekhawatiran.Menurut Al-Qasimi, sebagaimana dinukil oleh Sayyid Thanthawi, menyatakan bahwa penutup ayat tersebut menunjukkan tingginya tingkat raja‘ dari pada khauf .
Karena sesungguhnya orang mukmin itu selalu dalam kondisi antara raja‘ dan khauf atau optimisme dan pesimisme.
Oleh karena itu, salah satu doa yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, setelah mereka memaksimalkan pelaksanaan perintah Allah untuk menegakkan Ka’bah, adalah doa yang menghimpun antara harapan dan kekhawatiran.
Ya Tuhan Kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah:127-128).
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]