MENJADI pembela Islam. “Ucapkanlah takbir empat kali ke dalam tubuh ummat Islam itu. Kocongkan kain kafannya lalu masukkan ke dalam keranda dan hantarkan ke kuburan.”
Nasihat pedas Buya Hamka tersebut dalam bukunya yang berjudul Ghirah ditujukan kepada mereka yang mengaku muslim namun kehilangan Ghirah (gairah) untuk membela Agama Islam, tak ada kecemburuan agamanya dilecehkan.
Menolong agama Allah adalah kewajiban orang beriman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil orang yang beriman untuk ambil bagian dalam membela (agama) Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْٓا اَنْصَارَ اللّٰهِ كَمَا قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيّٖنَ مَنْ اَنْصَارِيْٓ اِلَى اللّٰهِۗ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَارُ اللّٰهِ
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah para penolongku menuju kepada (pertolongan) Allah?” Para pengikutnya yang setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah.” (As-Shaff:14).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apakah perintah itu karena Allah lemah sehingga memerlukan pertolongan?
Jelas tidak. Sebab, Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya.
Dia sama sekali tidak butuh bantuan dan pertolongan dari siapapun, termasuk manusia. Justru manusialah yang butuh kepada-Nya.
Oleh karena itu, penyebutan ‘menolong Allah’ bukan bermakna hakiki.
Dipaparkan Abdurrahman Al-Sa’di, amaliyyah praktis ‘menolong Allah’ adalah dengan melaksanakan agama-Nya, berdakwah, dan berjihad melawan musuh-musuhnya.
Penjelasan senada juga disampaikan oleh Abdul Lathif ‘Uwaidhah. Bahwa ungkapan ‘menolong Allah’ itu meliputi mengimani syariah yang dibawa Rasul, berpegang teguh dengan hukum-hukum dibawa, mentaati perintah, dan menjauhkan larangannya.
Perintah untuk menolong agama-Nya adalah untuk menguji manusia, siapakah yang taat kepada-Nya dan siapa pula yang membangkang.
Baca juga: Perang Pemikiran, Upaya Memadamkan Cahaya Islam
Menjadi Pembela Islam
Ketika Allah memerintahkan manusia berjihad dan berperang melawan orang-orang kafir, bukan berarti Allah lemah menghadapi mereka.
Tidak! Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya ingin tahu siapakah yang mau berjihad dan menuruti perintah-Nya dan siapa yang membangkang.
Kepada orang-orang yang menolong agama-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji untuk menolong dan mengokohkan kedudukannya, seperti dalam surat Muhammad ayat 7.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ ٧
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Dengan demikian, Allah tidak memerlukan pertolongan dan bantuan dari kita.
Namun kitalah yang sesungguhnya membutuhkan pertolongan-Nya karena kitalah yang membutuhkan pahala, surga, dan ridha-Nya.
Dan semua itu, akan kita dapatkan dengan menolong agama-Nya.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]