UMAR bin Abdul Aziz dan anak yatim. Suatu hari, Umar bin Abdul Aziz berkata, “Sesungguhnya perkara yang paling dicintai Allah adalah tindakan yang wajar saat seseorang bisa melakukan lebih, memaafkan saat mampu membalas, berbuat lembut saat menjalankan kekuasaan.
Tidaklah seseorang berbuat lembut kepada seseorang kecuali Allah akan berbuat lembut kepadanya di Hari Kiamat.”
Baca Juga: Kisah Umar bin Abdul Aziz Mengurus Pagar Rumah yang Pendek
Umar bin Abdul Aziz dan Anak Yatim
Pada suatu hari, putra Umar bin Abdul Aziz yang masih kecil keluar rumah, dan bermain dengan anak-anak yang lain. Dalam permainan itu, salah satu anak melukai putra Umar. Anak-anak yang lain menangkapnya, lalu membawanya menghadap Umar.
Umar mendengarkan kegaduhan di luar, lalu menemui anak-anak itu. Namun, seorang perempuan berkata, “Dia adalah anakku, dia anak yatim.”
“Tenanglah,” kata Umar kepada perempuan itu.
“Apakah dia menerima santunan dari negara?”
Perempuan itu menjawab, “Tidak.”
“Masukkan dia dalam catatan anak yang berhak mendapatkan santunan negara!” ujarnya pada petugas keuangan.
Saat itu Fatimah –istri Umar- berkata, “Apakah engkau berbuat baik kepada anak yang telah melukai putramu itu? Jika Allah berkehendak, anak itu akan melukai putramu untuk kedua kali.”
Umar berkata, “Celaka kamu. Dia adalah anak yatim, dan kalian sungguh telah menyakitinya.”
Sumber : Golden Stories, Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & DR. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar