• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Ulama Pemberani dan Kapal Minuman Keras

Mei 16, 2022
in Kisah
Kisah Ulama Pemberani dan Kapal Minuman Keras
89
SHARES
682
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Ada sebuah kisah tentang ulama pemberani dan kapal minuman keras. Kisah ini terjadi pada tahun 1308 Masehi di Mesir. Saat itu Kaum Muslimin Mesir berada dalam kepemimpinan Dinasti Mamalik.

Baca Juga: Komentar Para Ulama Tentang Al-Khawarizmi

Kisah Ulama Pemberani dan Kapal Minuman Keras

Ada banyak sekali pemimpin hebat terkenal yang berasal dari era Mamalik ini seperti Saifuddin Quthuz, Izzuddin bin Abdissalam dan Zahir Baibars.

Namun tetap saja, selama matahari masih terbit dari timur, ada saja orang-orang yang suka berbuat onar.

Termasuk seorang walikota bernama Saifuddin Taqsuba yang dikenal keras dan berperangai buruk. Ia memimpin kota Qus yang berada di ujung tenggara sungai Nil di Mesir selatan.

Kelakuan buruknya ini diperparah dengan kegemarannya mengonsumsi minuman keras, tetapi hal ini tidak dia lakukan terang-terangan demi menjaga nama baiknya.

Masyarakat pun hanya tahu dari mulut ke mulut, tetapi tak berani mengingatkan.

Kabar ini pada akhirnya sampai kepada Ulama di kota Qus. Seorang ‘Alim pemberani bernama Syaikh Ali bin Hibatillah Al Asna’i melakukan investigasi untuk mencari bukti apakah benar kabar bahwa walikota Qus gemar meminum khamr.

Setelah dicari dan dilakukan penelusuran, Syaikh Ali akhirnya tahu bahwa kabar itu benar dan Saifuddin Taqsuba memeroleh minuman keras dari sebuah kapal yang dikirim dari Mesir Utara.

Kapal itu bernama ‘Harraqah’, dan di dalamnya ada banyak sekali gentong berisi minuman keras yang ditujukan secara rahasia ke Saifuddin Taqsuba. Menurutmu, apa yang akan dilakukan oleh Syaikh Ali bin Hibatillah?

Beliau menggunakan siasat cerdas. Ketika kapal Harraqah sampai di Qus, Syaikh Ali dan para aparat keamanan mendatangi nahkoda kapal itu, kemudian menggeledah dan berhasil menemukan banyak minuman keras.

Semua gentong minuman keras itu kemudian beliau keluarkan dan dibuang.

Nahkoda kapal kaget bukan main. Ia mengancam Syaikh Ali bahwa pesanan minuman keras itu adalah milik walikota, dan jangan macam-macam kalau tidak ingin berurusan dengan Saifuddin Taqsuba.

Syaikh Ali tidak ambil pusing dengan ancaman itu, sebab dia tahu kalau hal ini ketahuan, Saifuddin pasti akan merasa malu. Ia pasti ingin menjaga nama baiknya.

Setelah membuang semua minuman keras, Syaikh Ali sendirilah yang langsung menghadap Saifuddin Taqsuba.

Saat melaporkannya pada walikota, Syaikh Ali berpura-pura tak tahu bahwa minuman keras itu memang milik penguasa Qus itu.

Mendengar laporan langsung Syaikh Ali bin Hibatillah, Saifuddin merasa hancur sekaligus lega.

Hancur, karena gentong minuman kerasnya tak bisa diminumnya. Tapi lega, karena dia kira Syaikh Ali tak tahu pemilik minuman keras itu adalah walikotanya sendiri.

Dengan canggung, Saifuddin hanya bisa berkata pada Syaikh Ali, “Aflahta!” (kau telah beruntung!)

Nahkoda kapal pun ikut dipanggil menghadap walikota. Ia ditanya oleh hakim dari mana dan untuk siapa minuman keras itu, tetapi nahkoda kapal memilih untuk bohong.

Ia juga tak mau berurusan dengan walikota yang terkenal garang itu. Maka ia cari saja alasan lain.

Berkat aksi Syaikh Ali bin Hibatillah itu, sang walikota dan bandarnya jadi tahu bahwa kemungkaran yang mereka lakukan ternyata diawasi dan dihancurkan.

Mereka memilih untuk tidak meneruskan lagi daripada menanggung malu kalau kemaksiatannya terbongkar ke seluruh warga kota. [Cms]

Sumber: Channel telegram Generasi Shalahuddin

t.me/gensaladin

Previous Post

Kebencian Ummu Jamil Kepada Nabi

Next Post

5 Landasan Utama Sikap Ramah Suami Istri

Next Post
Pentingnya Belajar Ilmu Rumah Tangga

5 Landasan Utama Sikap Ramah Suami Istri

Jangan Membela Palestina karena Kasihan

Jangan Membela Palestina karena Kasihan

Hindari Kata-kata Ini agar Bisa Harmonis (2)

Deteksi Cemburu Suami Istri

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga