KISAH seseorang yang batal masuk neraka karena sehelai bulu mata ini terinsprasi dari kitab Durratul Nashihin, menukil dari kitab Hayat A Quyub.
Alkisah, saat seorang hamba dibangkitkan di hadapan Allah, dan kitab catatan amalnya ditunjukkan, lalu dipertanyakan perbuatannya.
Hamba ini berseru: “Ya tuhanku aku tidak melakukan dosa ini.”
Allah berfirman: “Sungguh pada-Ku ada saksi-saksi yang kuat.”
Hamba ini berkata: “Ya tuhanku di mana saksi itu? Di sini tak ada siapa pun selain aku dan engkau”
Allah pun menunjuk anggota tubuhnya untuk menjadi saksi. “Kami bersedia wahai Tuhanku!”
Hamba ini berkata: “Jadi ternyata, saksi itu adalah anggota tubuhku sendiri, kalau begini, aku tidak bisa mengingkari perbuatanku.”
Dan kesaksian pun dimulai. Seperti tangan, telinga, mata, kaki, hingga semua anggota tubuhnya ikut bersaksi bahwa telah melakukan dosa tersebut.
Kemudian hamba tersebut mengakui perbuatannya, lalu Allah memasukkan hamba tersebut ke dalam neraka.
Baca Juga: Tabir Surga dan Neraka
Kisah Seseorang yang Batal Masuk Neraka karena Sehelai Bulu Mata
Ketika hendak mendapat penghakiman dari Allah, matanya terasa gatal, lalu sehelai bulu matanya rontok lalu berbicara, bahwa bulu mata itu akan bersaksi atas perbuatannya.
Bahwa bulu mata itu akan bersaksi untuk meringankan siksa hamba tersebut. Dia meminta agar dihadapkan dengan Allah.
Bulu mata itu pun berucap, bahwa Allah berfirman: “Siapapun dari seorang hamba yang seutas bulu matanya tenggelam basah oleh air mata karena takut kepada-Ku maka Kubebaskan ia dari neraka.”
Allah pun berfirman: “Balaa (benar).”
Bulu mata ini bercerita sebelum hamba ini meninggal, ia telah berdoa untuk keselamatannya. Dia pun menangis sampai air matanya membasahiku.
Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Bijaksana, mendengar kesaksian itu, Allah menyuruhnya masuk ke dalam surga-Nya.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Robbana dholamna Anfusana wa illam taghfirlanaa wa tarhamna lanakunanna minal khosirin.
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al A’rof: 23).[ind]
Sumber: https://t.me/semangatsubuh