ChanelMuslim.com – Tamim Ad Dari adalah seorang sahabat Rasulullah yang pernah bertemu dengan dajjal. Saat itu, ia terdampar di sebuah pulau dan bertemu dengan hewan yang sangat lebat bulunya dan seorang laki-laki yang terikat kedua tangan dengan lehernya.
Peristiwa luar biasa ini membuat seorang Tamim yang dahulunya beragama Nasrani memilih menceritakan semuanya kepada Rasulullah dan masuk Islam.
Baca Juga: Tanda-tanda Akhir Zaman yang Kerap Dilupakan
Kisah Sahabat Rasulullah Terdampar dan Bertemu Binatang Berbulu Lebat
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin yang mengambil sumber dari Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa’ah, Bab Qishshatul Jassasah, Imam Muslim, pada tahun 9 Hijriah, Tamim Ad Daari datang dengan kisah menggegerkan yang baru saja dialaminya.
Peristiwa ini diabadikan oleh Shahabiyah bernama Fathimah binti Qais.
“Aku mendengar seruan orang yang berseru, ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar menuju masjid lantas shalat bersama Rasulullah. Dan aku berada pada shaf wanita yang langsung berada di belakang shaf laki-laki.
Tatkala Rasulullah selesai dari shalatnya, maka beliau duduk di mimbar dan tertawa seraya bersabda, “Hendaknya setiap orang tetap di tempat shalatnya.”
Kemudian, kembali berkata, “Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan kalian?”
Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
“Sesungguhnya, demi Allah, aku tidak kumpulkan kalian untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun, aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad Daari.
Dahulu, ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbaiat dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah, sesuai dengan apa yang aku ceritakan kepada kalian tentang Al Masih Ad Dajjal,” ujar Rasulullah.
Rasululah pun mulai menceritakan peristiwa yang dialami Tamim. Saat itu, Tamim menceritakan bahwa dirinya naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam. Lalu, mereka terombang-ambing oleh ombak hingga berada di tengah samudera selama 1 bulan.
Baca Juga: Anakku Terjerumus Sekte Penyembah Dajjal
Kedua Tangannya Terikat dengan Lehernya
Sampailah mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelamnya matahari. Mereka pun duduk menaiki perahu-perahu kecil.
Setelah itu, mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan kaku sampai-sampai mereka tidak tahu mana qubul dan mana duburnya karena demikian lebat bulunya.
Mereka pun berkata, “Apakah kamu ini?”
Ia (binatang yang bisa berbicara itu) menjawab, “Aku adalah Al-Jassasah.”
Mereka kembali bertanya, “Apa Al-Jassasah itu?”
Binatang itu justru berkata, “Wahai kaum, pergilah kalian kepada laki-laki yang ada rumah itu. Sesungguhnya, ia sangat merindukan berita kalian.”
Tamim menceritakan bahwa ketika dia menyebutkan untuk kami orang laki-laki, kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan.
Tamim pun bergerak menuju kepadanya dengan cepat. Di dalam sana ada orang yang paling besar yang pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya.
Kedua tangannya terikat dengan lehernya, antara dua lututnya dan dua mata kakinya terikat dengan besi. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)