ChanelMuslim.com – Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash dengan ibunya sewaktu ia masuk Islam dan mengikuti Rasulullah sangat menakjubkan.
Ketika itu segala usaha ibunya untuk membendung dan menghalangi puteranya dari agama Allah mengalami kegagalan.
Maka ditempuhnya segala jalan yang tak dapat tidak, pasti akan melemahkan semangat Sa’ad dan akan membawanya kembali ke pangkuan agama berhala dan kepada kaum kerabatnya.
Baca Juga: Kekaguman Umar kepada Sa’ad bin Abi Waqqash
Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash dengan Ibunya
Wanita itu menyatakan akan mogok makan dan minum, sampai Sa’ad bersedia kembali ke agama nenek moyang dan kaumnya. Rencana itu dilaksanakannya dengan tekad yang luar biasa, ia tak hendak menjamah makanan dan minuman hingga hampir menemui ajalnya.
Tetapi Sa’ad tidak terpengaruh oleh hal tersebut, bahkan ia tetap ada pada pendiriannya, ia tak hendak menjual agama dan keimanannya dengan sesuatupun, bahkan walau dengan nyawa ibunya sekalipun.
Ketika keadaan ibunya telah demikian gawat, beberapa orang keluarganya membawa Sa’ad kepadanya untuk menyaksikannya kali yang terakhir, dengan harapan hatinya akan menjadi lunak jika melihat ibunya dalam sekarat.
Sesampainya disana, Sa’ad menyaksikan suatu pemandangn yang amat menghancurkan hatinya yang bagaikan dapat menghancurkan baja dan meluluhkan batu karang.
Tapi keimanannya terhadap Allah dan Rasul mengatasi baja dan batu karang mana pun juga. Didekatkan wajahnya ke wajah ibunya, dan dikatakannya dengan suara keras juga kedengaran olehnya:
“Demi Allah, ketahuilah wahai bunda, seandainya bunda mempunyai seratu nyawa, lalu ia keluar satu per satu, tidaklah ananda akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apapun juga! Maka terserah kepada Bunda, apakah Bunda akan makan atau tidak!”
Akhirnya, ibunya mundur teratur, dan turunlah wahyu menyokong pendirian Sa’ad serta mengucapkan selamat kepadanya, sebagai berikut:
“Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan aku, padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya!” (Q.S. Al-Lukman: 15)
Tidakkah ini betul-betul singa yang menyembunyikan kukunya?