• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 9 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Renovasi Ka’bah

Ketika Muhammad berusia tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy merenovasi Ka’bah. Karena keadaan Ka’bah pada waktu itu sudah rapuh dan tua umurnya semenjak zaman Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail. Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke Baitul Haram sehingga sewaktu-waktu bisa membuat Ka’bah runtuh.

Maret 3, 2021
in Kisah
Maulid Bid'ah? Begini Ulama Dahulu Menyikapinya

Maulid Bid'ah? Begini Ulama Dahulu Menyikapinya (foto: pixabay)

142
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Ketika Muhammad berusia tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy merenovasi Ka’bah. Karena keadaan Ka’bah pada waktu itu sudah rapuh dan tua umurnya semenjak zaman Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail. Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke Baitul Haram sehingga sewaktu-waktu bisa membuat Ka’bah runtuh.

Orang-orang Quraisy dihinggapi rasa bimbang merenovasi Kabah atau membiarkannya seperti ini. Namun, akhirnya orang-orang Quraisy sepakat hanya menggunakan uang yang baik saja untuk membiayai renovasi Ka’bah. Uang hasil kezaliman dan hasil jual beli riba, rampasan harta orang lain tidak boleh dipakai untuk mendanai renovasi Ka’bah. Akhirnya Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumi mengawali perobohan bangunan Ka’bah. Mereka membuat pintunya lebih tinggi dari permukaan tanah. Setelah bangunan Ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atas dengan disangga enam sendi.

Tatkala pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad, mereka saling berselisih tentag siapa yang berhak mendapatkan kehormatan meletakkannya. Perselisihan ini terus berlanjut selama empat sampai lima hari, tanpa ada keputusan. Hampir saja perselisihan itu menimbulkan pertumpahan darah di tanah suci. Saat itu, datanglah usul dari Abu Umayah ibnul Mughirah al-Makhzumi untuk mengatasi perselisihan itu dengan menyerahkan kepada siapapun yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. Ternyata yang pertama memasuki masjid adalah Muhammad. Ketika mengetahui hal ini, mereka setuju Muhammad yang mereka juluki al-Amin yang akan meletakkannya. Setelah mereka semua berkumpul, Muhammad meminta sehelai selendang lalu beliau meletakkan Hajar Aswad tepat di tengah-tengah selendang, meminta pemuka kabilah untuk memegang ujungnya, lalu mengangkat bersama-sama ke tempat semula. Ini merupakan cara bijaksana yang diridhai semua orang.

Jadilah Ka’bah berbentuk segi empat, dengan ketinggian mencapai 15 m, panjang sisi tempat Hajar Aswad 10 X 10 m. Adapun pintunya setinggi 2 m di bagian tengahnya dengan ketinggian ¼ m dan lebarnya 1/3 m. Pagar ini dinamakan Asy-Syadzarawan.

Sepuluh tahun sebelum peristiwa renovasi Kakbah, Muhammad saw menikah dengan Khadijah yaitu dua bulan setelah Muhammad pulang dari Syam, dengan mahar dua puluh ekor unta muda. Khadijah adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah. Beliau tidak pernah menikahi wanita lain sampai Khadijah meninggal dunia.

Semua putra –putri beliau, selain Ibrahim yang dilahirkan Mariah Al-Qibthiyah, dilahirkan dari rahim Khadijah. Yang pertama adalah Al-Qasim, dan dengan nama ini pula Rasulullah dijuluki Abul Qasim, kemudian Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Abdullah. Abdullah dijuluki Ath-Thayyib dan Ath-Tharir. Semua putra beliau meninggal dunia selagi masih kecil. Sementara, semua putri beliau sempat menjumpai Islam dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah, kecuali Fathimah yang meninggal enam bulan setelah Nabi meninggal.[ind/Walidah]

 

Bersambung

sumber:

Buku Siroh Nabawiyah
Penulis: Syaikh Shafiryurrahman Al-Mubarakfuri
Cetakan pertama, 1414 H

Tags: kisah renovasi kakbah
Previous Post

Resep Baked Potato Cheese, Ide Sarapan Pengganti Nasi

Next Post

Rina Gunawan Rahimahullah di Mata Teman-Teman Publik Figur

Next Post
Rina Gunawan Rahimahullah di Mata Teman-Teman Publik Figur

Rina Gunawan Rahimahullah di Mata Teman-Teman Publik Figur

Anak itu Investasi Termahal

Anak itu Investasi Termahal

Strategi Desainer Fashion Indonesia Merebut Hati Konsumen

Strategi Desainer Fashion Indonesia Merebut Hati Konsumen

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga