ChanelMuslim.com – Sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, orang-orang Quraisy bersama Nabi Muhmmad melakukan pembangunan Ka`bah, lebih tepatnya pembangunan kembali akibat kerusakan.
Saat itu, bentuk Ka’bah cukup banyak berubah dari yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Baca Juga: Sejarah Awal Berdirinya Ka’bah
Ka`bah pada Masa Nabi Ibrahim
Dalam buku berjudul “Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsa” yang ditulis Tim Aspac for Palestine dijelaskan pada masa Nabi Ibrahim, Ka`bah tidak berbentuk kubus seperti yang sekarang ini.
Saat itu, Ka’bah bentuknya persegi panjang dan tidak beratap. Dindingnya pun lebih pendek. Bangunannya terbuat dari batu dengan ketinggian 9 hasta.
Selain itu, panjang dindingnya dari sisi timur adalah 32 hasta, sisi barat 31 hasta, sisi selatan 20 hasta, dan sisi utara 22 hasta, mempunyai dua pintu yang terbuka dengan posisi sejajar dengan tanah tanpa undak-undak.
Kemudian, Malaikat Jbril turun dengan membawa Hajar Aswad dan Nabi Ibrahim meletakkan Hajar Aswad di tempatnya.
Bangunan Ka’bah baru berbentuk kubus setelah ka’bah rusak dan orang-orang Quraisy bahu-membahu membangun kembali Ka’bah.
Baca Juga: Kisah Rasulullah Mengalihkan Kiblat ke Ka’bah
Orang-orang Quraisy Membangun Kembali Ka’bah
Saat itu merupakan lima tahun sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.
Orang-orang Quraisy mengurangi panjang Ka’bah dari sisi timur sebanyak 6 hasta, sehingga panjangnya hanya 13 m. Selain itu, mereka menggantinya dengan dinding pendek setengah lingkaran agar orang-orang bisa tawaf di belakangnya.
Kemudian, tinggi ka’bah ditambah menjadi 18 hasta dan mereka juga membuatkan atap di atasnya dengan ditambah talang dari kayu.
Mereka menutup pintu Ka’bah sebelah barat dan meninggikan pintu timur di atas tanah.
Sahabat Muslim, itulah kisah pembangunan Ka’bah yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy.
Pembangunan tersebut tidak berhenti sampai disitu karena bangunan Ka’bah terus dipugarkan oleh pemimpin-pemimpin yang berbeda sampai menjadi seperti sekarang ini. [Cms]