Thursday, February 25, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Paling Inspiratif dari Nostalgia 212

December 1, 2018
in Kisah
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

Oleh: Joni A. Koto (Bang Jonkot, Alumni ITB ’93, Arsitek dan Urban Planner)

ChanelMuslim.com–Desember 2016. Saya anggap dunia adalah soal bagaimana hidup dan cari kehidupan. Bagaimana menikmati dan lebih baik dari manusia lain, bagaimana bisa punya status baik, dihargai dengan apa yang dipunya dan sedikit jalan-jalan menikmati dunia. Saya anggap orang yang maju dalam agama itu adalah yang berfikiran luas dan penuh toleransi, saya anggap tak perlulah terlalu fanatis akan sesuatu, tak perlu reaktif akan sesuatu, keep calm, be cool. Janganlah sesekali dan ikut-ikutan jadi orang norak. Ikut kelompok jingkrang-jingkrang dan entah apalah itu namanya.

Saya tak ikut aksi bela agama ini itu kalian jangan usil, jangan dengan kalian ikut saya tidak, artinya kalian masuk syurga saya tidak.. Saya ini beragama lho, saya ikut berpuasa, saya bersedekah dan beramal. Saya bantu orang-orang, bantu saudara-saudara saya juga. Jangan kalian tanya-tanya soal peran saya ke lingkungan, kalian lihat orang-orang respek pada saya, teman pun aku banyak. Tiap kotak sumbangan saya isi.

Saya masih heran, apa sih salah seorang Ahok? Dia sudah bantu banyak orang, dia memang rada kasar tapi dia baik aja kok. Saya bisa hargai apa yang sudah dia buat bagi Jakarta. Saya anggap aksi ini itu hanya soal politik. Karena kebetulan ada pilkada. Saya tak mau terbawa-bawa arus seperti teman-teman kantor dll yang tiba-tiba juga mau ikut aksi, saya anggap itu berlebihan dan terlalu cari-cari sensasi. Paling juga mau selfie-selfie.

Sampai satu saat…

Sore ini (Kamis, 1 Desember 2016) dalam gerimis saat saya ada di jalan, dalam mobil menuju tempat meeting, dalam alunan musik barat, saya berpapasan dengan rombongan pejalan kaki. Saya melambat. Mereka berjalan tertib, barisannya panjang sekali, pakai baju putih-putih, rompi hitam dan hanya beralas sendal. Muka mereka letih. Tapi nyata kelihatan tidak ada paksaan sama sekali di wajah-wajah itu. Mereka tetap berjalan teratur, memberi jalan ke kendaraan yang mau melintas, tidak ada yang teriak, berlaku arogan dan aneh-aneh atau bawa aura mirip rombongan pengantar jenazah yang ugal-ugalan.

Ini aneh, biasanya kalau sudah bertemu orang ramai-ramai di jalan aromanya kita sudah paranoid. Suasana panas dan penuh tanda tanya negatif. Sore ini, di jalan, aku merasa ada kedamaian yang kulihat dan kurasa melihat wajah-wajah dan baju putih mereka yang basah terkena gerimis. Papasan berlalu, aku setel radio lain. Ada berita, rombongan peserta aksi jalan kaki dari Ciamis dan kota-kota lain sudah memasuki kota (Jakarta), ada nama jalan yang mereka lalui. Aku sambungkan semua informasi, ternyata yang aku berpapasan tadi adalah rombongan itu. Aku tertegun.

Lama aku diam. Otakku serasa terkunci. Analisaku soal bagaimana orang beragama sibuk sekali mencari alasan, tak kutemukan apa pun yang sesuai dengan pemikiranku, apa yang membuat mereka rela melakukan itu semua? Apa kira-kira? Aku makin sibuk berfikir. Apa menurutku mereka itu berlebihan? Rasanya tidak, aku melihat sendiri muka-muka ikhlas itu. Apa mereka ada tujuan-tujuan politik? Aku rasa tidak. Kebanyakan orang sekarang mencapai tujuan bukan dengan cara-cara itu. Apakah orang-orang dengan tujuan politik yang gerakkan mereka itu? Aku hitung-hitung, dari informasi akan ada jutaan peserta aksi. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu kalau ini tujuan kelompok tertentu. Angkanya fantastis, rasanya mustahil ada yang mau ongkosi karena nilainya sangatlah besar.

Aku dalam berfikir, dalam mobil, masih dalam gerimis kembali berpapasan dengan kelompok lain, berbaju putih juga, basah kuyup juga. Terlihat di pinggir-pinggir jalan anak-anak sekolah membagikan minuman air mineral ukuran gelas dan sedikit kue-kue warung ke mereka. Sepertinya itu dari uang jajan mereka yang tak seberapa. Aku terdiam makin dalam. Ya Allah, kenapa aku begitu buruk berfikir selama ini? Kenapa hanya hal-hal jelek yang mau aku lihat tentang agamaku. Kenapa dengan cara pandangku soal agamaku?

Aku mampir ke masjid, mau sholat Ashar. Aku lihat sendal-sandal jepit lusuh banyak sekali berbaris. Aku ambil wudhu. Kembali, di teras, kali ini aku bertemu rombongan tadi, mungkin yang tercecer. Muka mereka lelah sekali, mereka duduk, ada yang minum, ada yang rebahan, dan lebih banyak yang lagi baca Alquran.

Aku sholat sendiri. Tak lama punggungku dicolek dari belakang, tanda minta aku jadi imam, aku cium aroma tubuh-tubuh dan baju basah dari belakang. Aku takbir sujud, ada lagi yang mencolek. Nah, kali ini hatiku yang dicolek. Entah kenapa, hatiku bergetar sekali, aku sujud cukup lama, mereka juga diam. Aku bangkit duduk, aku tak sadar ada air bening mengalir dari sudut mataku. Ya Allah, aku tak pantas jadi imam mereka. Aku belum sehebat, setulus dan seteguh mereka. Bagiku agama hanya hal-hal manis, tentang hidup indah, tentang toleransi, humanis, pluralis, penuh gaya, in style, bla bla bla. Walau ada hinaan ke agamaku aku harus tetap elegan, berfikiran terbuka. Kenapa Kau pertemukan mereka dan aku hari ini ya Allah, kenapa aku Kau jadikan aku imam sholat mereka? Apa yang hendak Kau sampaikan secara pribadi ke aku?

Hanya 3 rakaat aku imami mereka, hatiku luluh ya Allah. Mataku merah nahan haru. Mereka colek lagi punggungku, ada anak kecil usia belasan cium tanganku, mukanya kuyu tapi tetap senyum. Agak malu-malu aku peluk dia, dadaku bergetar tercium bau keringatnya, dan itu tak bau sama sekali. Ini bisa jadi dia anakku juga. Apa yang telah kuajarkan anakku soal Islam? Apakah dia levelnya sekelas anak kecil ini? Gerimis saja aku suruh anakku berteduh. Dia demam sedikit aku panik. Aku nangis dalam hati. Di baju putihnya ada tulisan nama sekolah, SMP Ciamis. Ratusan kilo dari sini. Kakinya bengkak karena berjalan sejak dari rumah, dia cerita bapaknya tak bisa ikut karena sakit dan hanya hidup dari membecak. Bapaknya mau bawa becak ke Jakarta bantu nanti kalau ada yang capek, tapi dia larang. Aku dipermalukan berulang-ulang di masjid ini. Aku sudah tak kuat ya Allah. Mereka bangkit, ambil tas-tas dan kresek putih dari sudut masjid, kembali berjalan, meninggalkan aku sendirian di masjid. Rasa-rasanya melihat punggung-punggung putih itu hilang dari pagar masjid aku seperti sudah ditinggal mereka yang menuju surga. Kali ini aku yang norak, aku sujud, lalu aku sholat dua rakaat, air mataku keluar lagi. Kali ini cukup banyak, untung lagi sendirian.

Sudah jam 5-an, lama aku di masjid, serasa terkunci tubuhku di sini. Meeting dengan klien sepertinya batal. Aku mikir lagi soal ke-Islamanku, soal komitmenku ke Allah, Allah yang telah ciptakan aku, yang memberi ibu bapakku rezeki, sampai aku dewasa dan bangga seperti hari ini. Di mana posisi pembelaanku ke agamaku hari ini? Ada di mana? Imanku sudah aku buat nyasar di mana?

Aku naik ke mobil, aku mikir lagi. Kali ini tanpa rasa curiga, kurasa ada sumbat besar yang telah lepas dalam benakku selama ini. Ada satu kata, sederhana sekali tanpa bumbu-bumbu: Ikhlas dalam bela agama itu memang nyata ada.

Aku mampir di minimarket, kali ini juga makin ikhlas, makin mantap. Aku beli beberapa dus air mineral, makanan kering, isi dompet aku habiskan penuh emosional. Ini kebanggaanku yang pertama dalam hidup saat beramal, aku bahagia sekali. Ya Allah izinkan aku kembali ke jalan-Mu yang lurus, yang lapang, penuh kepasrahan dan kebersihan hati.

Yaa Allah ijinkan aku besok ikut Shalat Jumat dan berdoa bersama saudara-saudaraku yang sebenarnya. Orang-orang yang sangat ikhlas membela-Mu. Besok, tak ada jarak mereka dengan-Mu ya Allah. Aku juga mau begitu, ada di antara mereka, anak kecil yang basah kuyup hari ini. Tak ada penghargaan dari manusia yang kuharap, hanya ingin Kau terima sujudku. Mohon Kau terima dengan sangat.
Bismilahirahmanirahiim..

TAMAT

[ind/Sumber: catatan FB Maria Prambudhiarty Hsp]

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tahun Baru Cari Hotel Halal, ke Aston Priority Simatupang Saja!

Next Post

Delapan Gerbong Kereta dari Bekasi ke Monas

Related Posts

Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu

Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu

February 21, 2021
Mengenal Uthman Yang Xing Ben, Imam yang Berdakwah di Hongkong

Mengenal Uthman Yang Xing Ben, Imam yang Berdakwah di Hongkong

February 17, 2021
Mengambil Hikmah Hijrah Rasulullah

Mengambil Hikmah Hijrah Rasulullah

February 17, 2021
Asy Syifa bintu Abdullah, Guru Tulis pada Masa Awal Islam

Asy Syifa bintu Abdullah, Guru Tulis pada Masa Awal Islam

February 17, 2021
Kisah Khadijah binti Khuwailid

Kisah Khadijah binti Khuwailid

February 14, 2021
Kisah Perlindungan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw sejak Masih Kecil

Kisah Perlindungan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw sejak Masih Kecil

February 13, 2021
Kisah Hilful Fudhul, Peristiwa Perjanjian saat Muhammad saw Masih Remaja

Kisah Hilful Fudhul, Peristiwa Perjanjian saat Muhammad saw Masih Remaja

February 13, 2021
Kisah Nabi Muhammad saw saat Ingin Melihat Pertunjukan Musik

Kisah Nabi Muhammad saw saat Ingin Melihat Pertunjukan Musik

February 13, 2021
Kisah Aisyah ra, Guru dari Para Guru

Kisah Aisyah ra, Guru dari Para Guru

February 13, 2021
Kisah Muhammad saw Bertemu Buhaira

Kisah Muhammad saw Bertemu Buhaira

February 12, 2021
Next Post

Delapan Gerbong Kereta dari Bekasi ke Monas

Sarapan Pagi Istimewa dengan Telur Panggang

Terbaru

Lulusan Jakarta Islamic School Diterima di Berbagai Universitas Terbaik Dalam dan Luar Negeri

Lulusan Jakarta Islamic School Diterima di Berbagai Universitas Terbaik Dalam dan Luar Negeri

February 25, 2021
Korban Selamat Holocaust Desak Inggris untuk Bertindak Terkait Genosida Muslim Uighur

Korban Selamat Holocaust Desak Inggris untuk Bertindak Terkait Genosida Muslim Uighur

February 25, 2021
Qatar Menyumbangkan 60 Juta Dolar untuk Pipa Gas Listrik Gaza

Qatar Menyumbangkan 60 Juta Dolar untuk Pipa Gas Listrik Gaza

February 25, 2021
Cita Rasa dari Kota Turki yang Unik akan Diperkenalkan kepada Dunia

Cita Rasa dari Kota Turki yang Unik akan Diperkenalkan kepada Dunia

February 25, 2021
Perempuan di Turki Barat Manfaatkan Sekolah yang Tidak Terpakai untuk Membudidayakan Jamur

Perempuan di Turki Barat Manfaatkan Sekolah yang Tidak Terpakai untuk Membudidayakan Jamur

February 25, 2021
Perkembangan Zaman Jangan Merusak Sendi Kehidupan Beragama

Perkembangan Zaman Jangan Merusak Sendi Kehidupan Beragama

February 25, 2021
IKA STIBA Makassar Sukses Gelar Musyawarah Kerja I, Lahirkan 19 Program Kerja

IKA STIBA Makassar Sukses Gelar Musyawarah Kerja I, Lahirkan 19 Program Kerja

February 25, 2021
Daftar Beasiswa KIP Kuliah Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Bantuan Biaya Hidup

Daftar Beasiswa KIP Kuliah Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Bantuan Biaya Hidup

February 25, 2021
Mengenal Program Pesantren Hijau, Pesantren Diharapkan Jadi Agen Perubahan Iklim Energi Terbarukan

Mengenal Program Pesantren Hijau, Pesantren Diharapkan Jadi Agen Perubahan Iklim Energi Terbarukan

February 25, 2021
Beasiswa Kuliah S2 dan S3 di Thailand Dibiayai Keberangkatan Sampai Kuliahnya

Beasiswa Kuliah S2 dan S3 di Thailand Dibiayai Keberangkatan Sampai Kuliahnya

February 25, 2021

Terpopuler

  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati-hati jika Anak sudah Keranjingan Ome TV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Obat Kesombongan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga