HIDAYAH Allah kadang datang di momen dan tempat yang tidak biasanya. Dan hidayah untuk Derry Sulaiman justru datang di sebuah klab malam di Legian Bali.
Nama aslinya Deri Guswan Pramona. Ia lahir di sebuah daerah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 1 Agustus 1978. Sementara nama Sulaiman merupakan nama hijrahnya.
Ayah dan ibunya tergolong keluarga religius kuat. Bahkan ayahnya menginginkan Derry kelak akan menjadi seorang ustaz.
Derry pun disekolahkan orang tuanya ke sekolah madrasah. Saat itu Derry sudah masuk di Madrasah Tsanawiyah, atau setingkat SMP.
Dan itulah momen di mana Derry mengalami “pukulan” berat dalam hidupnya. Ayah ibunya mengalami kecelakaan. Ibunya wafat, sementara ayahnya luka-luka.
Derry merupakan anak lelaki satu-satunya di keluarga itu. Tapi dengan musibah itu, ia benar-benar mengalami goncangan hebat. Sayangnya, tak seorang pun yang peka dengan keadaan remaja belasan tahun itu.
Dalam jiwa yang kosong itu, ada sebuah komunitas grup musik metal yang peduli. Komunitas itu memang tinggal tak jauh dari kampung Derry. Derry diajaknya ikutan gabung. Dan itulah “keluarga” baru Derry yang akhirnya mengantarkannya ke sebuah dunia musik metal.
Tentu saja, lingkungan sosial Derry tidak setuju dengan perubahan itu. Derry seperti dikucilkan. Akibatnya, Derry muda itu mengalami ketidaksukaan terhadap lingkungannya, bahkan agamanya.
Seiring perkembangan usia remaja Derry, begitu banyak “ilmu” musik metal yang ia peroleh. Ia pun mengambil posisi gitaris di sebuah grup musik metal.
Karena merasa lingkungannya tak lagi cocok untuk dunianya yang baru, Derry akhirnya hijrah ke Bali. Di tempat yang baru itu, Derry merasakan dunianya benar-benar sempurna.
Ia biasa manggung dari klab malam ke klab malam lainnya di sekitaran Bali. Dan akhirnya, di tempat yang tidak biasa itulah, Allah memberikannya hidayah.
Waktu itu usia Derry sekitar 22 tahun. Saat manggung di sebuah klab malam di Legian, beberapa orang dengan busana gamis dan sorban ikut nimbrung menikmati musik metal Derry.
Derry bingung: siapa orang-orang ini? Apa tidak salah kostum? Atau, sosok-sosok lain yang ingin melakukan kekacauan.
Sebaliknya, justru orang-orang bersorban ini memuji penampilan Derry. Tapi, Derry masih belum percaya. Dan mereka pun mengundang Derry dan teman-temannya untuk hadir di sebuah masjid untuk ngobrol-ngobrol.
Derry penasaran. Bersama teman-teman grup metalnya, ia menemui sekelompok pria bersorban itu di sebuah masjid di Bali. Dan di luar dugaan, Derry dan teman-temannya menjadi tamu kehormatan. Mereka disuguhi makanan dan minuman yang istimewa. Benar-benar sebuah suasana keluarga baru yang hangat.
Ada suasana lain yang saat itu dirasakan Derry dan teman-temannya. Yaitu, sebuah ketenangan yang selama ini tidak mereka rasakan. Derry pun menjadi lebih tertarik lagi.
Salah seorang teman Derry yang bertato mengatakan, “Kalau kami bertato, apa boleh shalat?”
Seorang pria bersorban itu menjawab dengan ringan, “Orang bertato yang shalat jauh lebih baik daripada orang tak bertato tapi tidak shalat.”
Tidak terasa, Derry sudah berada di masjid itu selama tiga hari, tanpa pulang balik ke rumah. Shalat berjamaah bersama, makan dan minum bersama, tidur bersama-sama, dan seterusnya.
Kebersamaan tiga hari bersama pria-pria bersorban itu akhirnya mengubah jalan hidup Derry untuk selamanya. Ia pun bertaubat dan menemukan jalan baru yang lebih ia cintai dari yang sebelumnya.
Derry terus belajar dan berubah. Ia melepas semua kebiasaan “jahiliyah”nya, membuang semua gitar dan busana metalnya. Ia pun beralih dengan busana sorban dan gamis.
Selama bertahun-tahun Derry meninggalkan dunia musiknya, tiba-tiba sebuah nasihat dari gurunya menggugahnya.
“Derry, kenapa Allah memberikan hidayah kepadamu saat kamu paham musik? Padahal, bisa saja Allah memberikan hidayah sebelum itu semua,” ucap salah seorang gurunya.
“Hal itu karena Allah menginginkan keterampilanmu dalam musik bisa memberikan maslahat dalam dakwah,” lanjut gurunya.
Derry pun bersemangat. Ia pun menyadari bahwa selama ini telah meninggalkan teman-teman lamanya tanpa mengajaknya untuk ikut berhijrah.
Ia kembali mendekati teman-teman lamanya. Bersama teman-temannya itu, Derry kian banyak berkiprah dalam dakwah melalui musik Islami. Derry pun mengunjungi berbagai daerah untuk menyampaikan dakwah Islam. [Mh]
*) seperti dituturkan Ustaz Derry Sulaiman dalam channel Youtube Refly Harun.