ChanelMuslim.com – Akhlak Rasulullah ini pun membuat Maisarah merasa kagum dan menceritakan tentang Muhammad ke Khadijah. Namun, sebelum itu, semua barang dagangan yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah didapatkan Khadijah sebelumnya.
Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang pasti akan terjual dengan harga tinggi di Makkah.
Baca Juga: Kisah Awal Perkenalan Muhammad dan Khadijah (1)
Rasulullah Selalu Meluangkan Waktu untuk Berpikir
Di Syiria, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya. Penampilan Muhammad sangat memesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya pada setiap orang.
Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir.
Hal ini benar benar tidak lazim bagi Maisarah dan tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk memikirkan nasib umat manusia.
Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria.
Setiap masing masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri, padahal seharusnya mereka bergabung dalam satu kelompok.
Pikiran-pikiran seperti inilah yang membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang orang lain terlelap tidur.
Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa lagi dengan orang orang tercinta di kampung halaman.
Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria anak anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, mereka tidak akan kuat menahan air mata.
Baca Juga: Kenangan akan Khadijah, Kekasih Rasulullah
Maisarah Lebih Banyak Menceritakan Perihal Muhammad
Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah Makkah pun pulang kembali. Di tempat perhentian Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Makkah, para agen biasanya mendahului datang ke Makkah untuk memberi laporan perdagangan.
Muhammad pun juga demikian. Namun, ia lebih dulu tiba di Makkah, tetapi, tidak langsung bertemu Khadijah, melainkan berthawaf dulu tujuh keliling mengelilingi Ka’bah.
Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli, serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan.
Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum seberapa.
Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad.
“Sungguh, belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat jujur dan sopan, ” demikian sebagian kisah Maisarah.
Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad.
Ada hal yang aneh pada diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah masalah bisnis.
Akan tetapi, kini persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil dan yang dibicarakan Maisarah kali ini hanya tentang Muhammad. [Cms]
(Bersambung pada bagian ketiga)