• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 10 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Istri Rasulullah yang Mengabdi dengan Kesetiaan dan Keikhlasan (2)

Juni 21, 2024
in Kisah
Kisah Istri Rasulullah yang Mengabdi dengan Kesetiaan dan Keikhlasan (3)

Foto: Pixabay

80
SHARES
617
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ARTIKEL ini lanjutan dari Kisah istri Rasulullah yang mengabdi dengan kesetiaan dan keikhlasan. Saudah berbicara dengan Rasulullah, kemudian Rasulullah dengan nada yang masih memendam kesedihan dalam hati, beliau menjawab,

“Siapakah sesudah Khadijah wahai Khaulah?”

Khaulah menyahut, “Engkau bisa memilih gadis ataukah janda.”

Rasulullah bertanya, “Siapakah yang gadis?”

Khaulah menjawab, “Ia adalah putri dari makhluk Allah yang paling

engkau cintai, Aisyah binti Abu Bakar.”

Setelah sejenak diam, Rasulullah kembali bertanya, “Siapakah yang janda?”

Baca juga: Kisah Kegundahan Ibrahim Saat Meninggalkan Hajar dan Ismail

Kisah Istri Rasulullah yang Mengabdi dengan Kesetiaan dan Keikhlasan (2)

Khaulah menjawab, “Ia adalah Saudah binti Zum’ah yang telah beriman kepadamu dan mengikuti agamamu.”

Rasulullah terbayang saat Saudah meninggalkan bumi yang subur tatkala ia mendapat kesempurnaan dan kemewahan hidup serta merasakan ketenangan di atas bumi itu, tetapi kemudian ia pergi menuju negeri asing dan di tengah orang-orang yang tidak ia kenal dan mereka tidak pula mengenalnya. Bahasa mereka bukan bahasa Arab. Agama mereka bukan agama Islam.

Bahkan, sebelum kembali dari perasingan dan menginjak bumi Mekah, suaminya meninggalkan dirinya untuk selamanya. Rasulullah sangat terkesan dengan Saudah, Muhajirah yang menjadi janda itu. Karena itu, begitu Khaulah binti Hakim menyebut nama Saudah, Rasulullah segera mengulurkan tangannya yang pengasih untuk menjadi sandaran bagi Saudah pada masa tuanya serta meringankan kerasnya kehidupan yang ia rasakan. Rasulullah bersabda kepada Khaulah, “Pergilah dan bicaralah kepada Saudah!” Khaulah segera pergi. Ia terlebih dahulu menghampiri kediaman Abu Bakar dan baru kemudian mendatangi rumah Zum’ah.

Tidak lama kemudian, Nabi menikahi Aisyah binti Abu Bakar juga menikahi Saudah yang hidup bersama Rasulullah selama kurang lebih tiga tahun atau lebih, baru kemudian berkumpul dengan Aisyah. Masyarakat Mekah merasa aneh terhadap pernikahan Rasulullah dengan Saudah binti Zum’ah. Mereka pun bertanya dengan penuh keraguan, “Janda tua yang tidak begitu cantik menggantikan junjungan seluruh wanita Quraisy dan tumpuan semua pembesar Quraisy?”

Sejak awal, Saudah mengetahui bahwa Rasulullah-lah yang menikahinya dan beliau bukanlah laki-laki yang dilepaskan dari sifat kemanusiaan karena kenabiannya. Karena itu, Saudah juga tahu bahwa dirinya, atau siapa saja, tidak akan bisa menggantikan Khadijah di hati Rasulullah. Pernikahannya itu tiada lain adalah kebajikan, kasih sayang, dan pelipur lara dari Nabi pembawa rahmat, Muhammad. Namun, itu semua tidak ia hiraukan karena dengan Rasulullah mengangkatnya dalam kedudukan tinggi itu dan menjadikannya sebagai Ummul Mukminin, semua itu sudah cukup baginya.

Saudah merasa bahagia ketika melihat Rasulullah menertawakan dirinya saat berjalan-karena tubuhnya sangat gemuk atau kadang beliau juga merasa damai karena keriangan Saudah dan memuji sedikit kata-katanya. Suatu ketika, Saudah berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, tadi malam aku shalat di belakangmu. Selanjutnya, engkau membawaku ruku’ hingga aku memegang hidungku karena khawatir jika sampai darah menetes darinya.”el Rasulullah tersemyum lebar karena kata-kata Saudah tersebut.

Sumber: Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam – Dr. Bassam Muhammad Hamami

[Vn]

Tags: Kisah Istri Rasulullah yang Mengabdi dengan Kesetiaan dan Keikhlasan (2)
Previous Post

Strategi Atasi Beban Utang untuk Dijalankan Pemerintahan Baru

Next Post

Beberapa Manfaat Lidah Buaya untuk Alis

Next Post
Beberapa Manfaat Lidah Buaya untuk Alis

Beberapa Manfaat Lidah Buaya untuk Alis

Gaza Menyelamatkan Hewan Peliharaan yang Hilang dan Hewan Tersesat di Tengah Perang

Gaza Menyelamatkan Hewan Peliharaan yang Hilang dan Hewan Tersesat di Tengah Perang

Luluhnya Penduduk Kufah kepada Ibnu Masud

Luluhnya Penduduk Kufah kepada Ibnu Masud

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga