KISAH Imam Malik bin Anas dan sepucuk surat untuk menyendiri ini ditulis oleh Cahyadi Takariawan dengan judul asli “Pintu Kebaikan sangat Luas, Lakukan sesuai Kemampuan.”
Imam Adz Dzahabi dalam kitab Siyar A’lam An Nubala’ (8/115) menukil sebuah kisah dari Imam Malik bin Anas, sebagai berikut.
Seorang ahli ibadah tinggal di kota Madinah, bernama ‘Abdullah bin ‘Umar bin Hafsh Al ‘Umari. Ahli ibadah ini menulis surat berisi nasihat kepada Imam Malik agar lebih banyak menyendiri dan mengerjakan ibadah.
Imam Malik pun menulis surat balasan kepada ‘Abdullah bin ‘Umar bin Hafsh Al ‘Umari. Berikut isi surat balasan beliau:
“Sesungguhnya Allah telah membagikan amal-amal salih sebagaimana Dia membagikan rezeki-Nya untuk manusia. Boleh jadi seseorang dibukakan (pintu kebaikan) baginya dalam shalat —dengan rajin mengamalkan shalat-shalat sunnah, tapi tidak dibukakan (pintu kebaikan) baginya dalam ibadah puasa”.
Baca Juga: Nasihat Imam Malik kepada Harun Ar Rasyid yang juga Cocok untuk Kita
Kisah Imam Malik bin Anas dan Sepucuk Surat untuk Menyendiri
“Sementara orang lain ada yang dibukakan (pintu kebaikan) baginya dalam bersedekah —dengan banyak berinfak, tapi tidak dibukakan (pintu kebaikan) baginya dalam ibadah puasa. Ada juga orang yang dibukakan (pintu kebaikan) baginya dalam berjihad di jalan Allah, tapi tidak dibukakan pintu kebaikan baginya dalam ibadah lainnya”.
“Menyebarkan ilmu termasuk amal kebaikan yang paling utama. Dan sungguh aku telah ridha dengan (pintu kebaikan) yang telah dibukakan Allah untukku dalam menyebarkan ilmu ini. Aku tidak merasa amal yang aku lakukan ini di bawah amal yang anda lakukan. Dan aku berharap kita berdua (selalu) di atas kebaikan dan ketaatan (kepada-Nya)”.
Demikian jawaban Imam Malik.
Jawaban beliau ini memberikan sangat banyak pelajaran kepada kita semua.
Pertama, bahwa masing-masing amal memiliki sisi keutamaan dan keistimewaan di hadapan Allah.
Kedua, bahwa masing-masing manusia memiliki kondisi, situasi, kemampuan dan kesanggupan yang tidak sama.
Ketiga, tidak saling mencela, meskipun kadar amal setiap orang berbeda-beda.
Keempat, saling berlomba melakukan amal terbaik sesuai kondisi, situasi, kemampuan dan kesanggupan masing-masing.
Sahabat Muslim, semoga kisah Imam Malik bin Anas dan sepucuk surat untuk menyendiri ini memberikan hikmah untuk kamu. Selamat menunaikan ibadah Ramadan.[ind]