ChanelMuslim.com – Kisah diangkatnya Muhammad menjadi Rasulullah dimulai di Gua Hira. Beliau selalu mencari kebenaran dengan cara mengasingkan diri di sana. Beliau seperti itu beberapa hari setiap bulan dan sepanjang bulan Ramadhan.
Baca Juga: Kisah Rasulullah saw Mendapat Wahyu Pertama
Diangkatnya Muhammad Menjadi Rasulullah di Gua Hira
Dilansir buku Muhammadku Teladanku, sampai suatu ketika, saat usia Muhammad menginjak 40 tahun, datanglah seseorang yang bukan dari dunia ini menemui beliau di Gua Hira.
Muhammad yang pemberani dan tenang itu amat terkejut melihatnya. Makhluk yang datang itu adalah Malaikat Jibril. Ia datang membangunkan Muhammad yang sedang tidur karena kelelahan. Jibril membawa sehelai lembaran dan berkata kepada Muhammad, “Iqra (Bacalah)!”
Dengan hati yang masih rasa terkejut, Muhammad menjawab, “Saya tidak dapat membaca.”
Kemudian, Malaikat Jibril mendekap sehingga Muhammad merasa lemas. Jibril melepaskan dekapannya, lalu berkata lagi, “Bacalah!”
Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Kemudian, setelah Muhammad berkata, “Apa yang harus saya baca?” barulah Jibril membacakan Surat Al ‘Alaq ayat pertama hingga ayat kelima:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia) melalui perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah mengucapkan bacaan itu, Malaikat Jibril pun pergi meninggalkan Muhammad dengan hati yang terhujam firman Allah tadi.
Muhammad mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari ketakutan sambil bertanya-tanya dalam hati, “Gerangan siapa yang kulihat tadi? Apakah aku telah diganggu jin?”
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Rasulullah yang Mulia
Beliau menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak ada siapapun. Muhammad diam sebentar dengan tubuh gemetar. Beliau lalu lari ke luar gua, menyusuri celah-celah gunung sambil mengulang pertanyaan dalam hati, “Siapa gerangan yang tadi menyuruhku membaca?”
Mendadak, Muhammad mendengar namanya dipanggil. Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang ke cakrawala dan melihat malaikat dalam bentuk manusia.
Muhammad tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Ia memalingkan wajah, tetapi di seluruh cakrawala, ke mana pun beliau memandang rupa malaikat yang indah itu tidak juga berlalu.
Sementara itu, di rumah, Bunda Khadijah tiba-tiba merasa khawatir dengan nasib suaminya. Beliau mengutus orang untuk mencari suaminya itu, tetapi tidak berhasil menemukannya.
Sementara itu, setelah rupa malaikat menghilang, Muhammad pulang dengan hati yang sudah dipenuhi wahyu Allah. Dengan jantung yang terus berdenyut keras dan hati berdebar ketakutan, beliau pulang ke rumah.
“Selimuti aku,” pinta Muhammad kepada Khadijah.
Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil kedinginan seperti terkena demam. Setelah rasa takutnya mereda, beliau memandang Khadijah dengan tatapan mata meminta kekuatan dan perlindungan.
Kemudian, Muhammad menceritakan semua yang telah terjadi. Beliau juga berkata bahwa ia takut semua itu bukan datang dari Allah, melainkan gangguan jin. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)