ChanelMuslim.com – Abu Jahal pernah gagal mencelakai Rasulullah karena adanya perlindungan dari Allah. Saat itu merupakan masa yang berat bagi Rasulullah.
Pada suatu siang yang panas, Beliau pergi ke sebuah tempat yang teduh, berbaring di atas batu, dan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding cacian dan celaan dari orang orang yang justru sedang diperjuangkan Rasulullah mati-matian.
Baca Juga: Ini Kata Abu Jahal tentang Nabi Muhammad
Abu Jahal Bersumpah Mencelakai Rasulullah
Sementara itu, di depan Ka’bah, Abu Jahal berkoar di depan teman temannya.
“Aku bersumpah untuk menghantam kepala Muhammad dengan sebuah batu ketika dia sedang sujud kepada Tuhannya!”
Dilansir buku “Muhammadku Teladanku” Jilid 3 hal 64-65 (Menjadi Rasul) Beberapa orang bersorak memberi semangat, sedangkan yang lain saling pandang dengan terkejut.
Hal Itu adalah sebuah tindakan kejam yang dapat menimbulkan kematian. Apabila Muhammad meninggal, Bani Hasyim pasti akan menuntut balas dan Makkah akan terjadi perang saudara.
Namun, Abu Jahal telah mengucapkan sumpah yang tidak dapat ditarik lagi tanpa mencoreng mukanya sendiri.
Baca Juga: Ketika Rasulullah Membuat Abu Jahal Kesal
Melihat Kuda Jantan
Kesempatan yang ditunggu Abu Jahal pun tiba. Saat itu, Rasulullah sedang shalat di depan Ka’bah. Ketika beliau sujud, Abu Jahal dengan cepat melangkah mendekat.
Diambilnya sebuah batu besar dan didekatinya Rasulullah yang sedang sujud.
Setelah sangat dekat, dan Rasulullah tidak menyadari kehadiran Abu Jahal, kedua tanganya yang menggenggam batu terangkat tinggi-tinggi, matanya menyala buas.
Batu besar itu siap dihujamkan ke kepala Rasulullah.
Namun, ketika batu akan dihujamkan sekuat tenaga, mendadak Abu Jahal berbalik pergi. Batu di tangannya dilepas dan wajahnya pucat ketakutan.
“Ada apa? Ada apa?” semua teman- temannya bertanya kebingungan.
Dengan napas tersendat-sendat, Abu Jahal berkata, “Demi Tuhan, di depanku tadi berdiri seekor kuda jantan. Belum pernah aku menyaksikan seekor kuda jantan serupa itu. Kepala, tengkuk, dan giginya sungguh mengerikan. Aku yakin dia akan menelanku seandainya batu tadi kuhantamkan!”
Abu Jahal pun pergi cepat- cepat untuk menenangkan diri.
Orang-orang memandang Rasulullah dengan heran dan takjub. Sementara itu, Rasulullah tetap melanjutkan shalat dengan khusyuk. [Cms]