ChanelMuslim.com – Kisah Abdullah bin Hudzafah as-Sahmiy yang dipaksa mencium kepala kaisar guna menebus tawanan kaum Muslimin agar dibebaskan ini bisa menjadi inspirasi untuk kita.
Beliau menolak keras meninggalkan agama Islam walaupun sudah disiksa sampai ingin dicelupkan ke dalam panci besar yang penuh minyak panas, beliau tetap menolak dan menyatakan bahwa kematian lebih baik daripada harus meninggalkan agama Islam.
Baca Juga: Kisah Pembangunan Ka’bah oleh Orang-orang Quraisy
Awal Mula Pertemuan Kaisar Romawi dan Abdullah bin Hudzafah
Dilansir channel telegram KisahIslami yang mengambil sumber alsofwah.id, pertemuannya dengan Kaisar terjadi pada zaman khalifah Umar bin Khattab.
Pada tahun kesembilan hijriah, Umar bin Khattab mengutus pasukan untuk memerangi Romawi, dan Abdullah bin Hudzafah as-Sahmiy termasuk di dalamnya.
Kaisar Romawi telah mendengar kabar tentang pasukan-pasukan kaum Muslimin yang mempunyai kebenaran iman, kekokohan aqidah dan keteguhan jiwa dalam menegakkan jalan Allah dan Rasul-Nya.
Kaisar pun menyuruh pasukannya agar tidak membunuh mereka, melainkan menawan orang-orang Muslim dalam keadaan hidup.
Akhirnya, banyak dari kaum Muslim yang berhasil ditawan, salah satunya adalah Abdullah bin Hudzafah. Abdullan pun dibawa menghadap raja.
“Dia termasuk sahabat Muhammad yang lebih dahulu memeluk agamanya, dan ia telah menjadi tawanan kami, lalu kami hadirkan ia kepada engkau,” kata pasukan Romawi.
Kaisar Romawi menatap Abdullah agak lama dan berkata, “Aku akan menawari kamu sesuatu!”
Baca Juga: Dewi Sandra Berbagi Kisah Hijrah dalam Halal bi Halal Salimah
Tawaran Kaisar Romawi
Kaisar pun menawarkan bahwa apabila Abdullah masuk Nasrani, maka Abdullah akan dibebaskan sekaligus diberikan kedudukan.
Abdullah dengan lantang menolak dan mengatakan, “Kematian adalah seribu kali lebih aku cintai daripada apa yang kamu tawarkan kepadaku itu!”
Kaisar pun berkata, “Kalau begitu aku akan membunuhmu.”
Abdullah berkata, “Terserah kamu.”
Kaisar pun langsung menyalibnya dan berkata kepada para ahli panahnya dengan bahasa romawi agar menembakkan panah dekat tangan Abdullah sambil sang kaisar terus menawari Abdullah untuk masuk nasrani. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)