Tuesday, March 9, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Inspirasi dari Ibunda Para Ulama

January 12, 2017
in Kisah
0
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

image
Ilustrasi: https://goo.gl/images/MEIWBg

chanelmuslim.com – Betapa besar peran seorang ibu dalam perjuangan dan pendidikan bagi anak-anaknya. Sejarah kita mencatat contoh ibu-ibu yang istimewa.Ibu-ibu yang melahirkan tokoh-tokoh besar ulama Islam. Mereka inilah yang terdepan untuk dijadikan teladan.

Pertama: al-Khansa, Tumadhar binti Amr bin al-Harits Ibu Para Mujahid

Ketika umat Islam bersiap dan menghitung jumlahpasukan menghadapi Perang Qadisiyah, saat itu pula al-Khansa bersama empat orang putranya siap berangkat bersama pasukan berjumpa dengan pasukan Persia.

Dalam sebuah kemah di tengah ribuan kemah lainnya, al-Khansa mengumpulkan keempat putranya.Ia berwasiat, “Anak-anakku, kalian memeluk Islam dengan penuh ketaatan dan hijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah, yang tidak ada sesembahan yang hak kecuali Dia, sungguh kalian terlahir dari ibu yang sama. Aku tidak pernah mengkhianati ayah kalian.Tak pernah mempermalukan paman kalian. Tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian. Dan tak pernah pula menyamarkan nasab kalian. Kalian semua tahu balasan besar yang telah Allah siapkan bagi seorang muslim dalam memerangi orang-orang yang kafir. Ketahuilah (anak-anakku), negeri yang kekal itu lebih baik dari tempat yang fana ini. Allah Ta’ala berfirman,

??????????? ????????? ??????? ????????? ??????????? ??????????? ?????????? ??????? ??????????? ???????????

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS:Ali Imran | Ayat: 200).

Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan kepada Allah atas musuh-musuh-Nya”.

Ketika sinar pagi telah terbit, kedua pasukan pun bertemu.Gugurlah orang-orang yang ditakdirkan gugur. Dan mereka yang ditakdirkan hidup, akan tetap hidup walaupun berangkat mencari kematian.

Usai peperangan, al-Khansa mencari kabar tentang putra-putranya. Kabar syahid anak-anaknya sampai kepadanya. Ia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap Rabku mengumpulkanku bersama mereka dalam kasih sayang-Nya.”

Kedua: Ibu Sufyan ats-Tsaury

Sufyan ats-Tsaury adalah tokoh besar tabi’ at-tabi’in.Ia seorang fakih yang disebut dengan amirul mukminin fil hadits (pemimpin umat Islam dalam hadits Nabi). Di balik ulama besar generasi ketiga ini, ada seorang ibu yang shalihah. Ibu yang mendidik dan menginfakkan waktu untuk membimbingnya. Sufyan mengisahkan, “Saat aku berencana serius belajar, aku bergumam, ‘Ya Rab, aku harus punya penghasilan (untuk modal belajar pen.)’. Sementara kulihat ilmu itu pergi dan menghilang. Apakah kuurungkan saja keinginan belajar. Aku memohon kepada Allah agar Dia (Yang Maha Pemberi rezeki) mencukupiku”.

Beliau merasa bimbang jika menuntut ilmu, maka butuh modal dan bekal. Jika mencari modal dan bekal tidak bisa fokus belajar. Karena ilmu itu mudah pergi dan menghilang.

Datanglah pertolongan Allah melalui ibunya. Ibunya berkata, “Wahai Sufyan anakku, belajarlah..aku yang akan menanggumu dengan usaha memintalku”.

Ibunya menyemangati, menasihati, dan mewasiatinya agar semangat menggapai pengetahuan. Diantara ucapan ibunya adalah “Anakku, jika engkau menulis 10 huruf, lihatlah! Apakah kau jumpai dalam dirimu bertambah rasa takutmu (kepada Allah), kelemah-lembutanmu, dan ketenanganmu?Jika tidak kau dapati hal itu, ketahuilah ilmu yang kau catat berakibat buruk bagimu. Ia tidak bermanfaat untukmu”.

Inilah di antara bentuk perjuangan ibu Sufyan ats-Tausry.

Ketiga: Ibu Imam Malik bin Anas

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Uwais, “Aku mendengar pamanku, Malik bin Anas, bercerita, ‘Dulu, sewaktu aku kecil, ibuku biasa memakaikanku pakaian dan mengenakan imamah untukku. Kemudian ia mengantarkanku kepada Rabi’ah bin Abi Abdirrahman. Ibuku mengatakan, ‘Anakku, datanglah ke majelisnya Rabi’ah. Pelajari akhlak dan adabnya sebelum engkau mempelajari hadits dan fikih darinya’.”

Keempat: Ibu Imam asy-Syafi’i

Ayah Imam asy-Syafi’i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris asy-Syafi’i menjadi seorang imam besar. Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza menuju Mekah.

Di Mekah, ia mempeljari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab pemuda Quraisy ini pun jadi tertata dan fasih.

Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang pemanah ulung. 100 anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset dari sasaran.

Dengan taufik dari Allah kemudian kecerdasan dan kedalaman pemahamannya, saat beliau baru berusia 15 tahun, Imam asy-Syafi’i sudah diizinkan Imam Malik untuk berfatwa. Hal itu tentu tidak terlepas dari peranan ibunya yang merupakan seorang muslimah yang cerdas dan pelajar ilmu agama.

Imam asy-Sayfi’i bercerita tentang masa kecilnya, “Aku adalah seorang anak yatim. Ibukulah yang mengasuhku. Namun ia tidak memiliki biaya untuk pendidikanku… …aku menghafal Alquran saat berusia 7 tahun. Dan menghafal (kitab) al-Muwaththa saat berusia 10 tahun. Setelah menyempurnakan hafalan Alquranku, aku masuk ke masjid, duduk di majelisnya para ulama. Kuhafalkan hadits atau suatu permasalahan. Keadaan kami di masyarakat berbeda, aku tidak memiliki uang untuk membeli kertas. Aku pun menjadikan tulang sebagai tempat menulis”.

Walaupun memiliki keterbatasan materi, ibu Imam asy-Syafi’i tetap memberi perhatian luar biasa terhadap pendidikan anaknya.

Kelima: Ibu Imam Ahmad bin Hanbal

Ibu Imam Ahmad bernama Shafiyah binti Maimunah binti Abdul Malik. Ayahnya wafat di usia muda, 30 tahun. Ibunya pun hidup menjanda dan enggan menikah lagi, walaupun usianya belum mencapai 30 tahun. Ia hanya ingin fokus memenuhi kehidupannya untuk anaknya. Buah usahanya adalah yang kita tahu saat ini. Imam Ahmad menjadi salah seorang imam besar bagi kaum muslimin. Ia adalah imam madzhab yang empat. Semoga Allah merahmati ibu Imam Ahmad. (w)

bersambung

sumber: https://kisahmuslim.com/5227-ibunda-para-ulama.html

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Belanda, Keju dan Penjajahan

Next Post

Wisata Halal Sumatera Barat Dipasarkan di Norwegia

Related Posts

Kisah Ketabahan Nabi Muhammad dalam Menghadapi Ancaman Abu Lahab

Kisah Ketabahan Nabi Muhammad dalam Menghadapi Ancaman Abu Lahab

March 8, 2021
Kisah Quraisy Meminta Mukjizat Tak Masuk Akal kepada Rasulullah saw

Kisah Quraisy Meminta Mukjizat Tak Masuk Akal kepada Rasulullah saw

March 7, 2021
Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

March 3, 2021
Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Sembunyi-sembunyi

Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Sembunyi-sembunyi

March 3, 2021
Kisah Renovasi Ka’bah

Kisah Renovasi Ka’bah

March 3, 2021
Kisah Rasulullah saw Mendapat Wahyu Pertama

Kisah Rasulullah saw Mendapat Wahyu Pertama

March 1, 2021
Kisah Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

Kisah Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

March 1, 2021
Perasaan Khadijah

Perasaan Khadijah

February 28, 2021
Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu

Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu

February 21, 2021
Mengenal Uthman Yang Xing Ben, Imam yang Berdakwah di Hongkong

Mengenal Uthman Yang Xing Ben, Imam yang Berdakwah di Hongkong

February 17, 2021
Next Post

Wisata Halal Sumatera Barat Dipasarkan di Norwegia

5,6 Juta Kucing Sudah 'Menjajah' Benua Australia

Terbaru

Belanja Berkah Bersama Yatim Piatu-Dhuafa di Demak

Belanja Berkah Bersama Yatim Piatu-Dhuafa di Demak

March 9, 2021
Cara Mudah Membuat Roti Viral Wool Roll Bread dari Icha Savitry

Cara Mudah Membuat Roti Viral Wool Roll Bread dari Icha Savitry

March 9, 2021
Yatim Piatu Sejak Kecil, Gaspari Sukses Jadi Ahli IT Hingga Punya Usaha Sendiri

Yatim Piatu Sejak Kecil, Gaspari Sukses Jadi Ahli IT Hingga Punya Usaha Sendiri

March 9, 2021
BMH Semarang Serahkan 10 Tempat Tidur Untuk Santri

BMH Semarang Serahkan 10 Tempat Tidur Untuk Santri

March 9, 2021
Olahraga Tenis Masuk Masjid Bradford

Olahraga Tenis Masuk Masjid Bradford

March 9, 2021
Berat Ringan Memaafkan Pasangan

Berat Ringan Memaafkan Pasangan

March 9, 2021
Anak di Pesantren

Anak di Pesantren

March 9, 2021
Menu Makan Siang Rumahan: Balado Udang, Balado Ikan Kembung dan Tumis Ikan Peda

Menu Makan Siang Rumahan: Balado Udang, Balado Ikan Kembung dan Tumis Ikan Peda

March 9, 2021
Hukum Minuman Malt dalam Tinjauan Syar’i

Hukum Minuman Malt dalam Tinjauan Syar’i

March 9, 2021
Berbagi Kebahagiaan di Milad ke-21 Salimah

Berbagi Kebahagiaan di Milad ke-21 Salimah

March 9, 2021

Terpopuler

  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sikap saat Melihat Orang Lain Mendapat Nikmat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Baru Leadership ala JIBBS dan JIGSc – School Like Home

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berbagi Kebahagiaan di Milad ke-21 Salimah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati-hati jika Anak sudah Keranjingan Ome TV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga