ChanelMuslim.com – Baca terlebih dahulu: Cerita Salman Al-Farisi Mencari Kebenaran (3)
Aku tinggal bersama yahudi itu dan bekerja di perkebunan kurma milik Bani Quraidhah, hingga datang saat dibangkitkannya Rasulullah yang datang ke Madinah dan singgah pada Bani ‘Amar bin ‘Auf di Quba.
Pada suatu hari, ketika aku berada di puncak pohon kurma sedang majikanku lagi duduk di bawahnya, tiba=tiab datang seorang yahudi saudara sepupunya yang mengatakan padanya: “Bani Qilah celaka! Mereka berkerumun mengelilingi seorang laki-laki di Quba yang datang dari Mekkah dan mengaku sebagai Nabi.”
Demi Allah, baru saja ia mengucapkan kata-kata itu, tubuhkua pun bergetar keras hingga pohon kurma itu bagai bergoncang dan hampir saja akau jatuh menimapa manjikanku. Aku segera turun dan kataku kepada orang tadiL “Apa kata anda?” Ada berita apakah?”
Cerita Salman Al-Farisi Mencari Kebenaran (4)
Majikanku mengangkat tangan lalu meninjuku sekuatnya, serta bentaknya: “Apa urusanmu dengan ini, ayo kembali ke pekerjaanmu!” Maka akupun kembalilah bekerja.
Setelah hari petang, kukumpulkan segala yang ada padaku, lalu keluar dan pergi menemui Rasulullah di Quba. Aku masuk kepadanya ketika beliau sedang duduk bersama beberapa orang anggota rombongan. Lalu kataku kepadanya: “Tuan-tuan adalah perantau yang sedang dalam kebutuhan. Kebetulan aku mempunyai persendian makanan yang telah kujanjikan untuk sedekah.
Dan setelah mendengar keadaan tuan-tuan, maka menurut hematku, tuan-tuanlah yang lebih layak menerimanya dan makanan itu kubawa ke sini.
Lalu makanan itu kutaruh di hadapannya.
“Makanlah dengan nama Allah.”
Rasulullah berkata kepada sahabatnya, tetapi beliau tidak sedikit pun mengulurkan tangannya menjamah makanan itu, “Nah, demi Allah!” kataku dalam hati, “Inilah satu dari tanda-tandanya, bahwa ia tak mau memakan harta sedekah.” [Ln]
Bersambung…