ChanelMuslim.com – Sebelum wafat, Rasulullah sudah banyak memberikan wasiat-wasiat kepada umat Muslim agar kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa selamat di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Tiga Wasiat Rasulullah Tentang Prinsip Hidup
Dalil dari Wasiat-wasiat Rasulullah
Kita bisa melihat wasiat ini dalam hadis-hadis shahih.
Dilansir dari channel telegram Khazanah Islam @KhazanahMuh dijelaskan bahwa Rasulullah memberikan wasiat berupa nikmat.
Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam memberikan wasiat,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Ada 2 nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)
Kemudian, Rasulullah juga pernah memberikan wasiat kepada seorang pemuda.
“Gunakanlah 5 kesempatan sebelum datangnya 5 penghalang.
Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Sehatmu sebelum datang masa sakitmu.
Masa kayamu sebelum datang kemiskinanmu.
Waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu.
Masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (H.R. al-Hakim no. 7846, Shahihul Jami’ no. 1077)
Baca Juga: Tiga Wasiat Nabi
Beramal Sebelum Datangnya Enam Perkara
Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam juga pernah berwasiat.
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ سِتًّا: طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، أَوِ الدُّخَانَ، أَوِ الدَّجَّالَ، أَوِ الدَّابَّةَ، أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya 6 perkara.
Terbitnya matahari dari arah barat, munculnya asap, munculnya hewan yang bisa berbicara, kematian, dan hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2947)
Sufyan ats-Tsauri Rahimahullah berkata, “Apabila matahari telah terbit dari barat maka para malaikat akan menutup buku-buku catatannya dan meletakkan pena-penanya.”
(Lihat Jami’ul Ulum wal Hikam juz 2, hal. 390)
Sa’id bin Jubair Rahimahullah juga berkata, “Setiap hari dari kehidupan seorang mukmin maka itu adalah keuntungan baginya.”
(Lihat Jami’ul Ulum wal Hikam, juz 2, hal. 391)
Terakhir, Asy-Syaikh al-‘Utsaimin Rahimahullah berkata, “Sepantasnya bagi seorang yang berakal.
Selama dia masih hidup dan diberi kesehatan hendaklah bersemangat untuk beramal sebelum kematian datang menjemput, maka akan terputuslah amalannya.”
(Lihat Syarh al-‘Arbai’in lil ‘Utsaimin hal. 393)
[Ind/Camus]