ChanelMuslim.com – Umar bin Abdul Aziz tinggalkan gaya hidup mewah ketika dirinya diberi amanah menjadi khalifah. Sebelum itu, Umar bahkan bisa menghabiskan sekitar 40.000 dinar setiap tahunnya.
Baca Juga: Umar bin Abdul Aziz, Pemimpin yang Selalu Memuliakan Tamu
Tinggalkan Gaya Hidup Mewah
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, kontributor, Jundi Imam Syuhada dituliskan bahwa bahkan parfummya saja dibeli dengan harga belasan ribu dinar, hingga saat ia berjalan pun wanginya membekas di jalanan. Parfum tersebut berasal dari zat ikan paus yang sangat mahal.
Namun, saat amanah untuk menjadi khalifah datang, ia meninggalkan dunia untuk kemakmuran rakyatnya hingga saat itu tidak ada lagi yang miskin, tetapi justru kehidupan beliau menjadi sangat sederhana.
Beliau juga bahkan menjual parfumnya seharga 9000 Dinar kepada Sulaiman bin Abdulmalik. Gaya hidupnya berubah bahkan harga bajunya tidak lebih dari 1 dinar, hanya beberapa dirham.
Fasilitas negara pun tidak sembarangan beliau gunakan, bahkan hanya untuk memakai lampu negara saja, beliau gunakan minyak dan api. Sebagaimana ungkapan beliau kepada Raja’ bin Hayawah kala bertamu.
Gaya berjalan beliau yang dulu sangat terkenal dengan sebutan Umariyah, sebuah gaya berjalan layaknya model yang memperlihatkan keluwesan dan keindahannya, berubah menjadi gaya berjalan yang biasa dan terkesan sederhana.
Saat itu, beliau bahkan membenci gaya berjalan yang dulu ia lakukan. Makanan yang dulu biasa dihidangkan dengan menu yang berlembar-lembar dan banyak itu, berubah menjadi sepotong roti kasar dan minyak saja.
Pada saat warga dan umat muslim bisa berhaji berkali-kali, beliau tidak bisa lagi berangkat haji karena tidak menemukan harta yang cukup untuk menunaikannya.
Di balik sejahtera dan kemakmuran rakyat, ada pemimpin yang takut menggunakan fasilitas negara untuk kepentingannya. Di balik zakat yang sulit dibagikan karena tidak ada yang miskin itu, pasti ada pemimpin yang hidupnya sederhana yang hanya meninggalkan warisan beberapa keping dinar untuk anak-anaknya.
Baca Juga: Dan Umar bin Abdul Aziz Pun Menangis
Pemimpin yang Zuhud
Selain itu, Umar bin Abdul aziz adalah seorang pemimpin yang zuhud dan bersikap hati-hati pada dunia, lemah lembut dan tawadhu’.
Air matanya sering tumpah karena rasa takut, hingga beliau tidak pernah meninggalkan Qiyamullail dan tilawah Al-Qur’an setiap harinya.
Seseorang yang lahir dan memahami bahwa amanah itu pedang bermata dua, ia akan sangat berhati-hati. Tidak mudah tergiur dan seenaknya memakai semua fasilitas.
Ia akan lebih mengutamakan tanggungan dari amanahnya, lebih baik kehilangan kenikmatan dunia untuk menjalankan amanah daripada menikmati dunia dan kehilangan amanah.
Sahabat Muslim, semoga ada hikmah yang bisa diambil dari Umar bin Abdul Aziz, khususnya terkait harta yang dimiliki. Semoga kita menjadi pribadi yang tidak terlalu cinta dunia. [Cms]
Rujukan/referensi
1. الدولة الاموية عوامل الازدهار وتداعيات الانهيار – علي محمد الصلابي
2. اصلاح المال – ابن ابي الدنيا
3. سير اعلام النبلاء عمر بن عبد العزيز