TENANG bersama Allah ditulis oleh Adham Syarqawi
Tenanglah kawan, karena segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan.
Semua ketetapan Tuhan itu baik, sekalipun terasa sakit bagimu.
Kamu terus menerus meminta sesuatu kepada Tuhan, namun Dia tidak memberikannya kepadamu, sehingga kamu pun bersedih.
Kamu tidak menyadari bahwa kamu seperti anak kecil yang menangis ketika melihat pil berwarna.
Dia menginginkannya, tetapi ibunya mencegahnya, karena dia tahu bahwa dia menginginkan sesuatu yang akan menghancurkannya.
Allah memiliki sifat yang Maha Tinggi, dalam menahan pemberian ada anugerah-Nya.
Kamu kehilangan sesuatu yang berharga dan kamu merasa sedih.
Kamu tidak tahu bahwa Tuhan hanya mengambil untuk memberi.
Ketika Khidir membunuh anak laki-laki itu, sekilas tampak seperti kejahatan keji. Dan Nabi Musa ‘Alaihi Salam pun menganggapnya sama.
Tidak diragukan lagi bahwa hati orang tuanya hancur atas kehilangan anaknya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lalu apa yang tak terlihat pun terungkap.
Ternyata puncak belas kasihan adalah membunuhnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil dari kehidupan duniawimu untuk menjaga agamamu.
Kawan, Tuhan mengatur segala sesuatu dengan hikmah dan rahmat yang tidak dapat kita bayangkan.
Karena kita berpandangan sempit dan terbatas dalam berpikir, sehingga kita hanya melihat sebagian kecil dari kejadian tersebut.
Tuhan melihat segalanya. Sekiranya kamu bersama orang-orang miskin itu ketika kapal mereka dilubangi, kamu mungkin berkata: Bukankah kemiskinan sudah cukup membuat kita menderita sehingga sumber penghidupan kita tidak perlu diganggu lagi?!
Namun tidak lama kemudian kamu melihat pasukan raja yang zalim itu merampok kapal-kapal rakyat,
Maka saat itu kamu menyadari kasih sayang Allah.
Lebih baik ada lubang pada kapal daripada kehilangan kapal.
Tenang Bersama Allah
Baca juga: Miliki Wajah Berseri dengan Melakukan Amalan Rahasia bersama Allah
Maha Suci Dia yang menguji dengan hal-hal kecil untuk menyelamatkan dari hal-hal besar.
Kawan, jika suatu urusan berkaitan dengan Allah, maka jagalah adabmu.
Apakah kau lupa siapa yang memberimu rezeki saat kau masih janin dalam kandungan ibumu?
Apakah kau sudah lupa dengan orang yang hatinya lembut padamu saat kau masih bayi?
Dulu dia selalu bangun malam-malam untukmu tanpa mengeluh, seakan-akan dia seorang pembantu yang melayani rajanya?
Apakah kau sudah lupa bagaimana ayahmu dulu memotongkan sepotong roti dari batu kehidupan kepadamu agar kau bisa tumbuh, berkembang, dan menjadi kuat?
Tidakkah kau pernah bertanya siapakah yang menjadikanmu bagian dari hatinya, dan rela memotong dagingnya untuk memberimu makan?
Itu semua karunia Allah!
Dia Maha Kaya, tidak memerlukanmu. Dia Maha Kuat, tidak membutuhkanmu tapi memanggilmu.
Apakah kamu melupakan semua ini, kemudian jika sesuatu yang tidak kamu sukai terjadi pada dirimu, kamu mulai berkeluh kesah dan merasa kesal.
Tunggulah datangnya hari-hari itu, akan terbuka tabir-tabir ghaib untukmu,
Kamu akan mengetahui bahwa Dia tidak mengambil darimu melainkan untuk memberimu, dan tidak menimpakan musibah kepadamu melainkan untuk memulihkan keadaanmu, dan tidak memalingkanmu dari sesuatu, melainkan untuk memberikan sesuatu yang lebih baik darinya.[Sdz]