Chanelmuslim.com – Berikut ini merupakan tanda-tanda kiamat yang disampaikan Rasulullah saw. sebagai sesuatu yang belum terjadi waktu itu. Tetapi, sudah terjadi atau sedang terjadi di masa sekarang, dan mungkin akan terulang.
1. Peperangan dan penaklukan
Rasulullah saw. memberitahukan bahwa Islam akan melampaui batas-batas Jazirah Arab, selain menundukkan negara-negara besar saat itu, seperti kerajaan Kisra dan imperium Romawi.
Baca Juga: Muadz bin Jabal, Pemimpin Ulama di Hari Kiamat
Tanda-tanda Kiamat Ini Masih Berlangsung dan Mungkin Terulang
Rasulullah saw. mengatakan, “Kalian akan memerangi Jazirah Arab, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian kalian memerangi Persia, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian kalian memerangi Romawi, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian kalian akan memerangi Dajal, lalu Allah menaklukkannya. (HR. Muslim)
Semua penaklukan itu belum terjadi di masa Rasulullah saw., tetapi telah terjadi di masa sekarang. Kecuali, penaklukan terhadap Dajal yang belum terjadi saat ini. Semua peperangan dan penaklukan itu mungkin akan terulang di masa akan datang.
2. Munculnya dajal-dajal yang mengaku nabi
Rasulullah saw. menginformasikan bahwa dari umatnya akan muncul dajal-dajal yang mengaku sebagai nabi. Jumlah mereka kira-kira tiga puluh, atau dua puluh tujuh menurut sebagian hadis.
Orang yang mengaku nabi adalah orang yang menimbulkan fitnah dan diikuti banyak orang. Mereka tertipu oleh nabi-nabi palsu itu. Jumlah yang disebut Rasul tersebut adalah mereka yang memiliki pengikut yang banyak, sementara yang mengaku nabi dengan jumlah yang sedikit teramat banyak.
Dalam Sahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai diutus dajal-dajal pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh, dan masing-masing mengaku dirinya utusan Allah.”
Di masa sahabat, muncul nabi palsu bernama Musailamah al-Kadzdzab, al-Aswad al-‘Ansi, dan Sajah. Pada masa tabi’in muncul al-Mukhtar ats-Tsaqafi. Lebih dari seabad yang lalu muncul Husein bin Ali bin al-Mirza Abbas di Iran yang mengaku dirinya sebagai nabi. Julukannya Bahaullah, dan pengikutnya disebut Bahaiyah.
3. Munculnya fitnah-fitnah
Fitnah yang dimaksud adalah ujian atau bencana yang menimpa umat Islam di akhir zaman. Di antara bencana yang muncul adalah merebaknya perpecahan di kalangan umat Islam yang menimbulkan pertumpahan darah, perampasan harta, pelecehan kehormatan, dan lain-lain.
Keadaan yang mengerikan itu disampaikan Rasulullah dalam khutbahnya yang begitu panjang. Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Zaid ‘Amru bin Akhthab berkata, “Rasulullah saw. shalat Subuh bersama kami, lalu naik mimbar dan berkhutbah hingga masuk waktu Zuhur. Lalu beliau turun dan shalat Zuhur. Lalu beliau berkhutbah lagi hingga masuk waktu Ashar. (Setelah shalat Ashar) beliau berkhutbah lagi sampai terbenam matahari. Beliau memberitahukan semuanya kepada kami. Yang paling menguasai di antara kami adalah yang paling kuat hafalannya.”
Inilah yang disampaikan Hudzaifah bin Yaman sebagai berdirinya Rasulullah dalam khutbah yang terlama. “Rasulullah saw. pernah berdiri lama, dalam berdirinya beliau saw. menceritakan semua hal sampai terjadinya kiamat….”
Sedemikian dahsyatnya fitnah-fitnah tersebut hingga menyebabkan seorang muslim menjadi murtad. Dari Abu Hurairah Rasulullah saw. bersabda, “Bersegeralah melakukan amal dalam menghadapi fitnah-fitnah yang seperti malam yang sangat gelap sehingga seorang beriman di pagi hari, tapi menjadi kafir di sore harinya. Pada sore hari mukmin, tapi besok paginya kafir. Di antara kalian ada yang menjual agamanya untuk sebagian kecil dari dunia.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Selain itu, fitnah-fitnah tersebut bahkan membuat seorang muslim mengharap cepat mati agar terbebas dari bencana. Dari Abu Hurairah Rasulullah saw. bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai seseorang melewati suatu kuburan lalu berkata, ‘Oh, alangkah senangnya bila aku dapat menempati tempatnya.” (HR. Bukhari) (HR. Muslim) mh