ChanelMuslim.com – Tanda amalan puasa Ramadan diterima. Tanda amalan Ramadan diterima salah satunya adalah kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadan.
Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimah illah berkata: ” Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadan, karena Allah jika menerima seorang hamba. Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, “Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya,” (Lathaif Al-Maarif halaman 388).
Faedah yang dapat kita petik dari perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah di atas adalah siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima.
Baca Juga: Lima Sikap Muslim Pasca Ramadan
Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah ada kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tidak diterima amalnya.
Perkataan lainnya juga diutarakan oleh Ibnu Katsir ketika membahas tafsir surah Al-Lail,
“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 583).
Berarti tanda amalan Ramadan kita diterima adalah menjadi lebih baik selepas Ramadan atau minimal menjaga kebaikan yang telah ada.
Contoh kebaikan yang dilakukan setelah Ramadan adalah melakukan puasa Syawal.
Tanda amalan kita di bulan Ramadan tidak diterima adalah setelah Ramadan tidak lagi ada kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban seperti kewajiban shalat lima waktu.
Jangan sampai Ramadan kita hanya sekedar momen setiap tahunnya. Tapi Ramadan start awal bagi kita untuk menjadi pribadi yan taat selama sebulan dan berlanjut setelahnya.
Bulan penempaan dimana semua muslim mengerjakan kewajiban berpuasa bersama-sama, berbuka dan sahur bersama-sama begitu juga ibadah tarawih bersama-sama.
Sungguh bulan Ramadan adalah bulan istimewa untuk kita bisa melaksanakan semua kebaikan Ramadan pada bulan setelahnya.
Baca Juga: Sikap Muslim Jelang Berpisah dengan Ramadan
Sebagaimana kewajiban berpuasa hanya diperuntukkan untuk orang beriman agar mencapai takwa.
Allah Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian puasa, sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).
Semoga bermanfaat. [jwt