TAKWA dari Gaza. Video Kakek Khaled sempat viral beberapa waktu lalu saat ia menggendong dan menciumi jasad cucu perempuannya yang syahid.
“Kakek Khaled mematahkan miliaran dolar yang dikeluarkan I*r*el untuk propagandanya,” tutur Shaun King, seorang penulis dan aktivis dari Amerika, saat diundang sebagai narasumber di Qatar Debate di Doha.
“Ia adalah jiwa dari jiwa saya,” ucapnya pilu.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti mengulas tentang video tersebut.
Siapapun yang menyaksikan video itu pasti hancur hatinya, apalagi kemudian banyak yang menyambungkannya dengan video-video Kakek Khaled saat bermain dengan Reem, sang cucu, saat masih hidup.
Mengapa video itu viral?
Karena “penampilan” Kakek Khaled yang berjenggot panjang dan memakai serban selama ini di-stereotype-kan sebagai seorang “ekstremis”.
Selama puluhan tahun, Barat menggambarkan itu dalam berbagai film action, kartun, komik dan sebagainya.
Nyatanya, kelembutan hati, kasih sayang, ketabahan menjalani takdir, membuat Barat terperangah sekaligus membuka mata mereka akan kebohongan yang digambarkan selama ini.
“Ia menjadi counter berjalan setiap kebohongan yang dikatakan tentang laki-laki Palestine. Ia adalah perwujudan dari kedamaian,” imbuh Shaun King dengan suara tercekat.
Hal serupa dirasakan jutaan anak-anak muda di Amerika.
Ketabahan dan kekuatan orang-orang Gaza membuat mereka tergelitik untuk mencari muasalnya di dalam Alqur’an, dan bertemulah mereka dengan kata takwa.
baca juga: Takwa Itu Ada di Hati
Takwa dari Gaza, Kisah Kakek Khaled Menggendong Jasad Cucu Perempuannya
Kata takwa dalam bahasa Arab berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah. Wiqayah berarti menjaga atau menutupi sesuatu dari bahaya.
Setidaknya terdapat 245 kata takwa atau yang semakna dengannya dalam Alquran.
Di QS Al Baqarah muncul 27 kali, di QS Ali Imran 18 kali, di QS Asy Syura 17 kali, di QS Al Maidah 14 kali, dan di surah-surah lainnya.
View this post on Instagram
Takwa melingkupi rasa takut, patuh, dan cinta seorang hamba pada Allah. Hasilnya, ketauhidan mutlak bagi hamba yang bertakwa itu.
Menurut Thalq bin Habib Al-Anazi, takwa adalah beramal (berbuat) dan menaati Allah atas cahaya dari Allah, dengan berharap akan balasan Allah, meninggalkan kemaksiatan kepada Allah atas cahaya dari Allah, dan menakuti hukuman Allah.
Thalq bin Habib Al-Anazi adalah seorang tabiin yang berasal dari Bashrah. Ia dikenal sebagai perawi hadis, ahli zuhud, dan juga ahli ibadah. Perkataan emas yang dikenal darinya sampai sekarang adalah definisi tentang takwa itu.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” [QS. Ath-Thalaq: 4].
Dari Gaza dunia terpesona dan belajar tentang takwa.[ind]