• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Tak Perlu Hari Santri Jika Kalimat Tauhid Dilecehkan

Oktober 23, 2018
in Khazanah
76
SHARES
581
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

ChanelMuslim.com-Santri itu memuliakan dan menjaga kalimat tauhid, bahkan simbol-simbolnya pun sangat ia hormati.

Dulu aku diajari, di langgar tempat aku mengaji, Alquran terjatuh sedikit saja, harus segera mengambilnya, menciumnya dalam-dalam sepenuh cinta dan menjunjungnya di kepala. Segala hal yang berhubungan dengan tauhid, hingga sesobek kertas bertuliskan kalimat thayyibah, terlebih berisi kalimat tauhid, akan dijaga sepenuh hati. Kalau ia terjatuh di lantai, segera dipungut dengan kedua tangan sepenuh takzim, untuk dipindahkan ke tempat yang tinggi.

Jangankan berupa kalimat tauhid yang sempurna, ada secarik kertas bertuliskan اَللّهُ atau مُحَمَّد pun, sudah cukup menjadi alasan untuk cepat-cepat memungutnya dan menempatkannya di tempat yang tinggi lagi mulia. Anak-anak dididik untuk menjaga betul kalimat-kalimat itu. Memuliakan. Bahkan saat sedang bermain pun, anak-anak terlatih untuk tanggap; bergegas memungut jika menjumpai secarik kertas yang di dalamnya ada tulisan kalimat-kalimat mulia. Bahagia rasanya apabila berkesempatan untuk menyelamatkan secarik kertas itu. Bukan santri mereka yang mengabaikannya.

Sebegitu khawatirnya anak-anak tidak dianggap santri jika abai, sehingga mereka bersikap sigap setiap kali melihat simbol-simbol agama ini “telantar”. Bahkan pada tingkat orang awam, sebegitu takutnya mereka kalau sampai dianggap tidak pantas disebut ummat Muhammad kelak di akhirat sehingga segala yang bertuliskan Arab pun akan dirawat dimuliakan dengan sungguh-sungguh, meskipun itu sebenarnya resep masakan. Ini memang salah, tetapi sikap ini lahir dari kecintaannya kepada agama.

Aku pun diajari bahwa tidak ada yang melecehkan Alquran dan kalimat tauhid kecuali PKI dan aku diajari untuk tidak serampangan agar tidak tersesat menjadi PKI. Kakek pun bercerita tentang kekejaman PKI kepada kaum santri. Kemudian diceritakanlah pula kepada anak-anak itu kisah orang-orang yang sesat sesudah mendapatkan petunjuk dari Allah.

Hari ini aku mendengar, hari ini aku juga membaca tentang orang-orang yang dianggap santri tetapi melakukan perbuatan yang membuat jantungku mendidih. Sulit sekali mempercayai perbuatan amat sangat nista itu dilakukan oleh mereka yang masih mengenal air wudhu.

Airmataku jatuh, mengingat masa lalu yang kian menjauh. Aku dulu pernah belajar untuk bangga kepada Banser yang dikenalkan kepadaku sebagai Barisan Ansor Serba Guna. Ansor itu artinya penolong. Aku diajari, itulah penolong agama Allah. Penolong orang-orang beriman. Ataukah singkatan dan maknanya berlaku hanya untuk masa lalu? Sementara sekarang sudah berubah singkatannya?

Sungguh, aku tak perlu hari santri jika di hari itu mereka yang mengaku santri justru melecehkan kalimat tauhid. Apakah sedemikian besar kebencian mereka kepada kalimat tauhid? [ind]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Apa itu LGBT?

Next Post

Yuk, Daftar Beasiswa Tahfizh Alquran Khusus Akhwat

Next Post
Penghafal Al-Quran yang Banyak Dosa

Yuk, Daftar Beasiswa Tahfizh Alquran Khusus Akhwat

SOLOPEDULI-FOZ Jateng Kuatkan Kolaborasi Lembaga Zakat

Rani Hatta Lebih Fleksible Membagi Waktu

  • doa rabithah

    Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1970 shares
    Share 788 Tweet 493
  • Umumkan Hamil Anak Pertama, Salma Salsabil Tampil Sporty dan Edgy

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2992 shares
    Share 1197 Tweet 748
  • Literasi Jadi Fokus Gebyar PORTADIN Kota Bekasi 2025

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7360 shares
    Share 2944 Tweet 1840
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1360 shares
    Share 544 Tweet 340
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    466 shares
    Share 186 Tweet 117
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4908 shares
    Share 1963 Tweet 1227
  • Bakti Wanita kepada Orangtua Setelah Menikah

    518 shares
    Share 207 Tweet 130
  • Gebyar PORTADIN Kota Bekasi 2025: Dorong Literasi untuk Masa Depan Anak Disabilitas

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga