SURAT untuk para pejuang. Kepada para jenderal yang menemani saya beberapa minggu terakhir ini, sepertinya kita akan berpisah besok.
Saya dengan tulus berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia.
Anda telah memperlakukannya seperti orang tua kepada anak, mengundangnya ke ruangan Anda, membuatnya merasa bahwa Anda bukan hanya teman tetapi juga orang terkasih yang penuh perhatian.
Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas waktu Anda yang tak terhitung jumlahnya sebagai pengasuh.
Terima kasih karena telah bersabar terhadapnya, memanjakannya dengan manisan dan buah-buahan, serta menyediakan segala sesuatunya meskipun tidak tersedia.
Anak-anak tidak boleh dipenjara, tapi terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini.
Putri saya menganggap dirinya seorang ratu di Gaza dan, secara umum, mengakui perasaannya sebagai pusat dunia.
baca juga: Asqalan dan Kebaikan Para Pejuang Palestina
Surat untuk Para Pejuang
Sepanjang perjalanan panjang kami, kami bertemu dengan individu-individu dari berbagai tingkatan dan pimpinan, dan masing-masing memperlakukannya dengan kelembutan, kehangatan, dan cinta.
Saya akan selamanya bersyukur karena dia tidak meninggalkan tempat ini dengan kejutan psikologis yang berkepanjangan.
Saya akan mengingat tindakan Anda meskipun Anda menghadapi situasi sulit secara pribadi dan kerugian besar yang Anda hadapi di sini, di Gaza.
Di dunia ini, kita bisa saling menghargai dan menjadi teman kini. Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera. Saya berharap kesehatan Anda dan cinta untuk Anda dan keluarga Anda. Terima kasih banyak.
D*niel dan E*ilia.
Tak henti air mata saya menetes membaca surat yang diselipkan seorang tawanan I*r*el bernama D*nie*le Al*ni dan putrinya Emilia (5 tahun) untuk para pejuang Palestine. D*nielle dan putrinya E*ilia termasuk salah satu tawanan yang dibebaskan pada 24/11.
View this post on Instagram
Saya membayangkan, seandainya situasinya tidak seperti hari ini, mungkin mereka akan terus bersahabat dan saling mengunjungi.
Barangkali, sepuluh atau dua puluh tahun lagi, E*ilia akan mencari jalan untuk menemui “paman-pamannya” di G*za.
Sekali lagi, kebenaran pasti menemukan jalanya. Sekalipun I*r*el telah berusaha dengan segala cara untuk menutup akses para tawanan bicara pada media.
Sebarkan surat yang ditulis D*niel ini pada dunia. Allah pasti akan tunjukkan, yang benar adalah benar dan yang bathil pasti akan terhinakan.[ind]