Chanelmuslim.com – Tidak ada yang dapat memberikan hidayah kecuali Allah, dan bukanlah jaminan seseorang yang kafir dan sering menghina Nabi kemudian selamanya menjadi penghina Nabi, seperti kisah salah seorang Suhail bin Amru ini. Siapakah dia yang semula musyrik berkepala batu, lalu menjadi seorang muslim bertakwa dan gugur menjadi syahid?
Dialah Suhail bin Amru. Satu dari para pemimpin Quraisy yang disegani. la pintar dan bijak. Pendapatnya selalu menjadi rujukan
Baca Juga: Suhail bin Amru Tawanan Perang Badar yang Menjadi Muslim (2)
Suhail bin Amru Tawanan Perang Badar yang Menjadi Muslim (1)
Dialah yang diutus oleh kaum Quraisy untuk meyakinkan Nabi agar membatalkan rencananya memasuki Mekah pada peristiwa Hudaibiyah.
Di akhir tahun keenam Hijrah, Rasulullah saw. bersama kaum muslimin pergi ke Mekah untuk berziarah ke Baitullah dan melakukan umrah, sama sekali bukan untuk berperang. Karena itu, mereka tidak membawa perlengkapan perang.
Orang-orang Quraisy mengetahui keberangkatan kaum muslimin ini. Maka, mereka berusaha menghalangi tujuan kaum muslimin.
Suasana menjadi tegang dan hati kaum muslimin berdebar-debar. Rasulullah bersabda kepada kaum muslimin, “Jika hari ini orang-orang Quraisy mengajakku menyambung silaturahmi, pasti kupenuhi.”
Orang-orang Quraisy mengirim utusan demi utusan kepada Nabi saw. Beliau memberitahu semua utusan itu bahwa kedätangannya bukan untuk berperang, tetapi untuk berziarah ke Baitullah dan mengagungkan kesuciannya.
Dan setiap utusan itu kembali, orang-orang Quraisy mengirim lagi utusan yang lebih bijak dan lebih disegani, hingga sampailah giliran Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Dialah yang dipandang paling cerdas dan memiliki argumentasi paling kuat. la dipandang mampu meyakinkan Rasulullah untuk pulang ke Madinah dan tidak melanjutkan perjalanan ke Mekah.
Tetapi, tidak berapa lama, Urwah kembali kepada mereka dan berkata, “Wahai segenap orang Quraisy, aku sudah mengunjungi raja-raja Romawi, Persia dan Yaman. Demi tuhan, aku tidak pernah melihat seorang raja yang begitu diagungkan oleh kaumnya, seperti para pengikut Muhammad mengagungkan Muhammad. Aku melihat ia dikelilingi oleh kaum yang tidak akan membiarkannya ditimpa keburukan. Nah, pertimbangkan rencana kalian dengan baik. ”
Saat itulah orang-orang Quraisy menyadari kegagalan upaya mereka. Mereka memutuskan untuk menempuh jalan perundingan. Untuk melaksanakan tugas ini, mereka memilih orang yang ahli di bidang ini, yaitu Suhail bin Amru. (bersambung)
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom