APAKAH kamu memiliki tanda hati yang keras berikut? Apabila iya, cobalah obati dengan obat hati yang keras. Jangan sampai hati kita keras sehingga membuat lalai dalam beribadah kepada Allah.
Baca Juga: Mengobati Hati yang Keras Menurut Ibnul Qayyim
Segera Obati, ini 10 Tanda Hati yang Keras
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Tidaklah seorang hamba mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada hati yang keras & jauh dari Allah ” (Al-Fawaa-id hal 95)
Di Antara tanda-tanda hati yang keras :
(1). Bermalas-malasan dalam mengerjakan berbagai perkara kebaikan dan ketaatan
“Dan jika mereka berdiri untuk shalat, maka mereka berdiri dengan malas.” (QS. 4 : 142)
(2). Bertambahnya kemaksiatan dan semakin meremehkan dosa
“Maka tatkala mereka telah berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS. Ash-Shaf [61]: 5)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’dy رحمه الله :
“Kapan saja engkau melihat hati lebih cenderung kepada perbuatan maksiat dan cepat tunduk kepadanya, maka itu hati yang sakit.” (Taisirul Lathiifil Mannan hal 234)
(3). Menyibukkan diri dengan kepentingan mengejar dunia dan lalai dari akhirat
“Sesungguhnya Allah membenci pada setiap orang yang keras, sombong, suka teriak di pasar, bangkai di malam hari, keledai di siang hari, pintar soal dunia tetapi bodoh tentang akhirat.” (HR. Ibnu Hibban, hadits dari Abu Hurairah, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1878)
(4). Hati tidak terpengaruh dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan kepadanya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah maka gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya maka bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. 8 : 2)
(5). Hati tidak terpengaruh dengan ujian, musibah dan cobaan yang diberikan
“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitan pun telah menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’aam [6]: 43)
(6). Tidak dapat mengenal/tidak mampu membedakan kebenaran dan kebatilan
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Hati yang hidup itu adalah hati yang bisa untuk mengenal kebenaran, menerimanya, mencintainya dan juga mengutamakannya daripada selainnya.
Jika hati tersebut mati, maka tidak akan tersisa padanya kepekaan dan kemampuan untuk membedakan antara kebenaran & kebatilan.” (Syifaa-ul ‘Aliil I/104)
(7). Memiliki akhlak yang buruk
Di antara sikap akhlak tercela seperti : sombong, dusta, tidak ada rasa malu, kasar dan suka berkata keji & kotor dalam bertutur kata, hasad (dengki), bakhil (pelit), berburuk sangka, mudah marah, bermuka dua, ghibah, suka mengadu domba, memfitnah, dan lain-lain.
(8). Banyak melakukan perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat
Malik bin Dinar رحمه الله berkata :
“Jika engkau telah merasakan kerasnya pada hatimu, lemahnya badanmu, dan sempitnya rezekimu, maka ketahuilah bahwa hal itu sebabnya karena engkau telah berbicara dengan hal-hal yang tidak manfaat bagimu.” (Faidhul Qadiir I/369)
(09). Tidak takut dengan azab Allah
Imam al-Utsaimin رحمه الله berkata :
“Apabila engkau melihat hati yang tidak tergerak untuk mendapatkan pahala atau merasa takut dari siksaan Allah Ta’ala, maka (itulah tanda) kerasnya hati.” (lihat Syarah Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim 154)
(10). Terlihat tanda-tanda orang munafik
“Di dalam hati mereka itu (orang-orang munafik) ada penyakit, lalu Allah pun menambah penyakitnya itu ; dan mereka mendapat azab yg pedih karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah [2]: 10)
“Sesungguhnya orang-orang munafik hendak menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan jika mereka berdiri untuk mengerjakan shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalatnya) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka itu menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 142)
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar